TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Oswaldo Lessat head coach Laskar Wong Kito wajib ketar ketir menatap laga melawan Persiba Balikpapan, Selasa (9/5/2017) mendatang.
Dua kekalahan beruntung sudah menjadi rekor buruk bagi suksesor Widodo Cahyono Putro itu.
Sebab, jika satu lagi kalah leher Lessa bisa-bisa mengikuti jejak Widodo dipenggal.
Lessa saat ini telah berada di Malang, lantaran laga kelima Liga 1 Indonesia 2017 nanti bakal digelar di stadion Gajayana Malang.
Menurut pelatih asal Brasil itu, Sriwijaya Fc membutuhkan kemenangan. Dua kali kalah diharapkan dapat menjadi motivasi penggawa SFC untuk tampil lebih spartan.
"Kondisi fisik dan mental pemain sudah 100 persen pulih. Kami siap melanjutkan laga kembali dengan semangat tinggi, saya harap semua ingin keluar dari kondisi buruk ini," ujar Lessa, Minggu (7/5/2017)
Dia juga sadar dua kekalahan beruntun membuat sisi psikologis pemain bisa saja terganggu.
Tapi hal itu telah diantisipasi agar anak asuhnya lebih rasional memikirkan laga kedepan dibandingkan larut di balik kekalahan lalu.
"Laga masih panjang kami harus kerja keras. Mereka pemain profesional jadi pastinya memahami kondisi ini (mengambil hikmah) kedepan kita harus lebih maksimal,"ungkapnya.
Meskipun diketahui, mengarungi kompetisi hasil buruk bukan saja selalu salah pelatih. Banyak aspek eks mempengaruhi hasil akhir sebuah pertandingan.
Artinya, Manajemen tidak bisa lepas tangan begitu saja dan menggantungkan semua ditangan pelatih.
Beberapa pertandingan dengan preseden buruk kepemimpinan wasit patut juga disoroti dengan bijak oleh Manajemen.
Mengapa Laskar Wong Kito selalu menjadi tim yang dikerjai. Jika tim lain bisa dipimpin dengan lebih netral mengapa tidak untuk Laskar Wong kito. (*)