TRIBUNNEWS.COM, TURIN - Juventus gagal meraih scudetto pada pekan ke-35, ketika mereka menjamu musuh sekota, Torino, pada 6 Mei.
Derby della Mole di Stadion Juventus berakhir 1-1. Juventus nyaris saja kalah seandainya Gonzalo
Massimiliano Allegri, pelatih I Bianconeri, merasa tim asuhannya itu bermain terlalu berantakan dan kurang sabar saat menghadapi Torino.
Meski demikian, pelatih berusia 49 tahun itu bangga karena Juventus berjuang untuk bisa mendapatkan hasil seri itu.
Selama nyaris 90 menit, Torino unggul 1-0 berkat gol hasil tendangan bebas Adem Ljajic.
Namun, Higuain, yang masuk menggantikan Stefano Sturaro pada menit ke-56, menyamakan kedudukan.
Sementara, Torino bermain dengan 10 orang sejak salah satu gelandangnya, Afriyie Acquah, mendapatkan kartu kuning kedua pada menit ke-58.
“Saya harus memuji kedua tim karena permainan yang hebat. Tentu saja pujian khusus untuk Juventus karena memainkan sedemikian banyak laga musim ini,” kata Allgeri kepada Mediaset Premium.
“Kami membuat banyak kesempatan dan kehilangan ketajaman setelah gol Torino. Hal itu karena kami bermain berantakan, bahkan sejak awal laga. Seharusnya, tim bermain lebih sabar dalam situasi seperti pertandingan itu,” kata Allegri lagi.
Karena gagal menang, Juventus harus menanti setidaknya satu pekan untuk memastikan gelar scudetto untuk enam kali beruntun.