Kubu Bilbao sendiri juga sudah memastikan bahwa sang pelatih tidak lagi akan bersama mereka pada musim depan. ”Ernesto Valverde tak akan menjadi pelatih utama Athletic Bilbao untuk musim 2017-18.
Sang pelatih, bersama Presiden Josu Urrutia akan hadir di hadapan media, Rabu 24 Mei pukul 12.00 CET di ruang pers San Mames,” demikian bunyi pernyataan resmi Bilbao.
Dibanding Sampaoli, Simeone, atau Pochettino, nama Valverde memang lebih asing. Maklum, karena ia bukanlah pelatih yang malang-melintang menukangi klub-klub besar Eropa.
Valverde lebih banyak menghabiskan kariernya di Bilbao. Sebelum kembali mulai 2013, Valverde membuka lembaran pertama dunia kepelatihan sebagai asisten pelatih di klub Basque tersebut.
Valverde kemudian menjadi pelatih kepala pada kurun 2002-2005. Setelah itu ia melanglang buana, namun kemudian kembali ke San Mames dan memberi gelar juara Super Spanyol pada 2015.
Meski tak banyak trofi yang bisa diraih (tiga kali juara Liga Yunani bersama Olimpiacos), Valverde menuai pengakuan atas kinerjanya di Bilbao. Apalagi klub itu diantar ke Liga Champions untuk pertama kali pada 2015.
Valverde sendiri bukanlah sosok asing bagi Barcelona. Ia paham luar dalam soal klub Catalan itu karena pernah bermain dua musim (1998-1990) di Camp Nou di bawah arahan legenda Belanda, Johann Cruyff. Saat itu ia sukses membawa klub asal Catalan itu menjuarai Copa del Rey 1989-90 dan Piala Winners 1988-89.