TRIBUNNEWS.COM - Federasi Sepak Bola Wales (FAW) mengumumkan secara resmi bahwa atap Stadion Millennium, Cardiff, akan ditutup pada saat laga final Liga Champions 2017, akhir pekan ini.
”Final Liga Champions 2017 akan menjadi laga final pertama yang dimainkan di stadion dengan atap tertutup. Ini dilakukan untuk memperkuat atmosfer pertandingan saat Juventus akan menghadapi Real Madrid, Sabtu, 3 Juni nanti,” demikian rilis dari FAW.
Alasan FAW adalah untuk menjaga sakralnya atmosfer pertandingan partai puncak. Sebagai panitia, mereka tak ingin penonton dan dua kesebelasan yang berlaga kecewa dengan Stadion Millennium.
Terlebih, ini adalah kali pertama stadion berkapasitas 74.500 penonton itu menggelar laga sekelas final Liga Champions.
Sejak diresmikan 18 tahun silam lalu atau tepatnya tahun 1999, memang belum ada partai besar dalam cabang olahraga sepak bola yang pernah dihelat di stadion yang satu ini. Kalaupun ada, itu masih dalam taraf lokal seperti final Piala FA.
Helatan terbesar di Millenium Cardiff sejauh ini datang bukan dari cabang sepak bola, melainkan dari olahraga rugby, yakni di ajang Rugby World Cup tahun 1999 dan 2007. Kebetulan, debut pertama stadion ini juga pertandingan rugby, kala Wales berhadapan melawan Afrika Selatan dalam sebuah laga uji coba.
Sepak bola sendiri baru masuk stadion itu tahun 2000, saat Ryan Giggs dkk menghadapi Finlandia dalam sebuah laga uji coba. Penonton yang datang kala itu mencapai 66.000, dan itu adalah jumlah terbanyak dalam sejarah Wales.
Setelah itu sepak bola mulai rajin masuk ke Millennium. Salah satu partai besar yang dihelat di stadion ini setiap tahunnya adalah partai final Piala FA. Itu dimulai dari tahun 2001 ketika tempat final semula, Wembley, sedang dipugar. Sebagai stadion terbesar kedua di Britania Raya, Millennium-lah yang jadi pilihan.
Laga final Piala FA perdana yang dihelat di stadion ini mempertemukan Liverpool versus Arsenal. Selama enam tahun kemudian stadion ini menjadi tuan rumah final Piala FA.
Selain menjadi tempat perhelatan final Piala FA, stadion ini juga menjadi tempat dihelatnya final Piala Liga Inggris serta beberapa ajang domestik Inggris lain seperti Community Shield atau final play-off Divisi Championship, League One, hingga League Two.
Selain ajang domestik Inggris atau laga-laga timnas Wales, Millennium juga pernah jadi tempat dihelatnya pertandingan Olimpiade 2012. Selain ajang yang disebut di atas, praktis belum pernah laga sepak bola berkelas Eropa atau dunia yang dihelar di Millenium.
Meski demikian, UEFA bukan tanpa alasan memilih Millennium sebagai arena final Liga Champions. Di Eropa, stadion ini terbilang sebagai stadion kelas satu.
Secara infrastruktur, stadion ini juga sangat siap menghelat partai besar. Bagaimana tidak, Millennium adalah stadion dengan atap tertutup terbesar kedua di dunia setelah AT&T Stadium di Texas, Amerika Serikat.
Untuk rumput, stadion ini memakai rumput jenis Desso, gabungan rumput alami dan rumput serat buatan. Rumput jenis ini menekankan pada drainase yang baik serta membuat aliran bola lebih baik. Beberapa stadion ternama di Inggris seperti Old Trafford atau Anfield juga menggunakan rumput jenis ini.
Sementara jika bicara fasilitas, stadion yang juga memiliki nama Principality Stadium ini memiliki fasilitas terbilang lengkap. Ada 124 suite perhotelan, 22 bar, 7 restoran, dan 17 pusat kesehatan di stadionini.
Satu hal menarik dari stadion ini adalah sebuah mitos unik dalam setiap perhelatan final. Biasanya, tim yang bertanding dan berstatus sebagai tim kandang dan akan menggunakan kamar ganti tim kandang, akan keluar sebagai pemenang.
Middlesbrough dan Chelsea di final Piala Liga Inggris 2004 dan 2005 memang pernah mematahkan mitis ini. Tapi selebihnya, mitos itu selalu terbukti.
Tengok saja final Piala FA dan Piala Liga Inggris terakhir yang dihelat di stadion ini. Di Final Piala FA 2006, Liverpool berstatus sebagai tim kandang dan akhirnya menjadi kampiun. Begitu pula dengan Chelsea di final Piala Liga 2007. The Blues yang berstatus sebagai tim kandang menjadi juara setelah mengalahkan Arsenal 2-1.
Dengan presentase lebih dari 80% tim dengan status tim kandang berhasil memenangi pertandingan, menarik melihat apakah mitos ini juga akan berlaku di final Liga Champions tahun ini. Atau justru anomali seperti Middlesbrough dan Chelsea akan terjadi. Dan untuk diketahui, tim yang akan berstatus sebagai tim kandang di final Liga Champions 2017 nanti adalah Juventus.