TRIBUNNEWS.COM - Selain berkiprah di dunia sepak bola, Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, ternyata juga aktif dalam kegiatan politik.
Guardiola baru saja menjalani kegiatan politiknya itu dengan berpartisipasi dalam aksi menuntut kemerdekaan Catalan dari Spanyol di Barcelona pada Minggu (11/6).
Dalam aksi itu, Guardiola juga membawakan pidato singkat dalam Bahasa Inggris di hadapan sekitar 40 ribu orang yang hadir.
Dalam pidatonya, pelatih berusia 46 tahun itu menegaskan bahwa masyarakat Catalan akan memberikan suaranya dalam referendum yang akan digelar.
Catalan secara sepihak merencakan menggelar referendum untuk berpisah dari Spanyol pada 1 Oktober mendatang.
Namun rencana referendum itu tidak direstui oleh Pemerintah Spanyol.
"Kami berada di sini untuk membuat jelas bahwa pada tanggal 1 Oktober kami akan memberikan suara dalam referendum untuk menentukan masa depan kami," ujar Guardiola seperti dikutip SuperBall.id dari The Sun, Senin (12/6/2016).
"Kami akan memberikan suara meski pihak Spanyol tidak menginginkannya."
"Kami telah berusaha mencapai kesepakatan 18 kali dan jawabannya selalu tidak, dengan tanggapan ini maka mereka mengabaikan dukungan referendum sebesar 80 persen dari populasi."
"Mereka menunjukkan penghinaan terhadap mayoritas yang mendukung Parlemen Catalan. Kami tidak punya solusi lain dan jawaban yang masih mungkin adalah memberikan suara. Kami akan memanggil komunitas internasional untuk membantu kami," lanjutnya.
Guardiola memang lahir di Catalan, tepatnya di Kota Santpedor yang terletak di Catalan tengah.
Klub yang pernah menjadi tempat bermain dan melatih Guardiola, Barcelona, juga menjadi simbol dari tuntutan kemerdekaan Catalan.