TRIBUNNEWS.COM - Thomas Muller penuh ambisi menyongsong musim kompetisi 2017/18. Penyerang berusia 27 tahun itu ingin memecahkan rekor juara Bundesliga pemain Bayern Munchen.
Gelar juara 2016/17 adalah gelar juara Bundesliga keenam Thomas Muller bersama Bayern Munchen. Pencapaian Muller tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan yang pernah diraih legenda-legenda Die Bayern. Mehmet Scholl, Oliver Kahn, Bastian Schweinsteiger, dan Philipp Lahm telah delapan kali meraih gelar juara Bundesliga bersama Bayern Munchen. Sampai sekarang itu adalah pencapaian terbaik seorang pemain Bayern Munchen dan di Bundesliga.
Di sepanjang kariernya, Thomas Muller telah meraih nyaris semua gelar juara. Bersama Bayern Munchen, Muller pernah menjuarai DFB Pokal, DFB Supercup, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub. Bersama tim nasional Jerman, Muller mampu mengangkat Piala Dunia tiga tahun lalu.
Di usianya yang baru 27 tahun, pencapaian Thomas Muller termasuk hebat. Namun demikian, Muller belum puas. Kini dia menatap rekor juara Bundesliga para pendahulunya. Muller butuh tiga gelar lagi untuk memecahkan rekor Scholl, Kahn, Schweinsteiger, dan Lahm.
"Saya berbohong jika saya bilang tidak ingin memecahkan rekor," ungkap Muller kepada Sport Bild.
Saat ini Thomas Muller menjalin kontrak dengan Bayern Munchen hingga 2021. Artinya, Muller berpeluang mampu meraih empat gelar juara Bundesliga hingga kontraknya berakhir.
"Jika saya tidak mampu meraih delapan gelar juara Bundesliga, maka pasti ada yang salah. Lawan-lawan kami tidak memberikan begitu saja gelar kepada kami, namun tentu kami ingin menjuarainya setiap musim," kata produk asli Bayern Munchen itu.
Bagi Thomas Muller, Bayern Munchen mengalir dalam darahnya. Dia bergabung dengan klub raksasa asal Bavaria itu tujuh bulan sebelum hari ulang tahunnya yang ke-11, pada musim panas 2000.
Muller menjadi langganan di tim utama Bayern Munchen pada era kepelatihan Louis van Gaal pada musim 2009/10. Dalam delapan musim terakhir, Muller hanya absen pada 18 pertandingan Bundesliga.
Menyongsong musim 2017/18, Bayern Munchen terus memperkuat amunisi pemainnya. Mereka merekrut Sebastian Rudy dan Niklas Sule dari Hoffenheim. Bayern Munchen juga mempermanenkan status Kingsley Coman dan merekrut Serge Gnabry dari Werder Bremen. Terakhir, Die Bayern merekrut Corentin Tolisso, gelandang serbabisa, dari Olympique Lyon.
Apakah Thomas Muller bakal tersingkir oleh kedatangan pemain-pemain muda bertalenta tersebut? Rasanya tidak karena Muller memiliki kemampuan yang unik, yaitu mampu bermain di berbagai posisi di lini tengah dan lini depan.
"Dia penyerang bertipe tertentu karena dia seorang penyerang hebat dengan kemampuan yang tidak ortodoks. Kita mengharapkan seorang penyerang yang hebat dalam hal kemampuan atletisnya, teknik atau kreativitas. Kekuatan Muller adalah taktikal, kemampuan membaca permainan, mengisi ruang yang tepat di waktu yang tepat," ujar Carlo Ancelotti, pelatih Bayern Munchen, soal Thomas Muller.
Kehadiran Muller di tim lebih dari itu. Muller termasuk pemimpin di ruang ganti tim. Sepeninggal Philipp Lahm, ban kapten Bayern Munchen jatuh ke Manuel Neuer. Muller kini naik pangkat menjadi wakil kapten tim.
"Biasanya, baik Manuel Neuer atau Thomas Muller yang bakal menjadi kapten. Jejak karier mereka mirip dengan karier saya. Bayern Munchen ada di hati mereka dan mereka adalah pemimpin di dalam dan di luar lapangan," kata Lahm di Bundesliga.com.