TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sriwijaya FC meradang terhadap keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang menghapuskan regulasi untuk pemain U-23.
SFC dan klub-klub lainnya menganggap penghapusan itu sangat tidak adil.
Sebab, demi satu klub, mereka rela menghapuskan tiga pasal yang mengatur soal regulasi menurunkan pemain U-23.
"Terkait regulasi pemain U-23, seharusnya pihak operator mengajak klub-klub peserta berembuk atas kesepakan ini, jangan hanya karena satu klub yang kehilangan banyak pemain mudanya karena memperkuat Timnas kemudian menghapus regulasi ini," jelas Sekretaris Tim Ahmad Haris, Kamis (29/6/2017).
Menurut Haris, regulasi ini harus diberlakukan setidaknya satu putaran.
Saat ditanya apakah SFC dirugikan dalam kasus ini, Haris menjelaskan SFC justru tidak mengalami masalah.
Sebab pemain muda yang dimilikinya sudah siap sejak awal kompetisi.
Sementara mereka memiliki banyak pemain senior berkualitas dan dalam masa keemasan yang bisa diturunkan kapanpun.
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Soal BAB 4 Matematika Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka Beserta Kunci Jawaban, Pengukuran Luas dan Volume
"Kita tidak masalah, ini hanya masalah aturan sebuah organisasi yang seharusnya jika ingin dihapus atau diubah harus memperhatikan hak-hak anggota dalam hal ini klub-klub peserta Liga I, meskipun aturan ini hanya bersifat sementara," jelasnya.
Sementara Pelatih Hartono Ruslan tidak ambil pusing dengan keputusan ini.
Sejak awal SFC siap dengan semua pemain muda yang dimilikinya.
Begitupun dengan kualitas pemain senior.
"Jadi tidak masalah, karena kita punya sejumlah pemain berkualitas baik senior maupun junior," ujar Hartono.
Seperti diketahui, jelang bergulirnya pekan ke-12 Liga 1 2017, PSSI menerapkan kebijakan baru terkait regulasi kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu.
Terkait penggunaan pemain U-23 di masing-masing klub dalam setiap pertandingan.
Sebelumnya, regulasi setiap klub wajib memainkan minimal tiga pemain U-23 sebagai starter di tiap laga dengan durasi minimal 45 menit.
Regulasi itu dihapuskan sementara mulai pekan ke-12 hingga berakhirnya SEA Games 2017.
Wakil ketua umum PSSI Joko Driyono mengatakan sebenarnya kami menangguhkan sementara bukan menghapuskan.
"Penerapan regulasi pemain U-23 di Liga 1 tadinya untuk pengembangan yang serba konstektual terkait persiapan timnas U-22 ke SEA Games 2017," kata Joko.
REGULASI ANEH LIGA I
1. Batasan Pemain di Atas 35 Tahun
Batasan jumlah pemain di atas 35 tahun yang boleh dimainkan di
Liga 1 adalah aturan baru di kompetisi Indonesia.
2. Semua Pemain Asing Bisa Dimainkan
Aturan lainnya yang juga baru adalah tak ada batasan bagi klub
memainkan semua pemain asingnya.
3. Marque Player
Soal marquee player. Hanya satu marquee yang direkrut klub.
Kriteria pemain yang pernah tampil di salah satu dari tiga edisi terakhir Piala Dunia (2006, 2010, 2014).
Pernah main di liga-liga kasta tertinggi Eropa macam Inggris, Spanyol, Jerman, Italia,
Belanda, Perancis, Turki, dan Portugal.
4. Klub Wajib Mainkan Pemain U-23
Regulasi baru lainnya 1 adalah, klub wajib memainkan pemain usia U-23.
Jumlahnya minimal tiga dan minimal tampil 45 menit.
Nah ada tiga pasal dalam Bab yang mengatur tentang Delegasi Resmi Tim,
Ada tiga pasal yakni pasal 6 tentang, Ayat itu menyebutkan, klub wajib memainkan sekurang-kurangnya tiga pemain dengan usia di bawah 23 tahun sejak pertandingan dimulai (kick-off babak pertama) dengan durasi sekurang-kurangnya 45 menit dalam setiap pertandingan.
Kemudian pasal 7 dan 8 yang mengatur lebih teknis
5. Pergantian Maksimal Lima Pemain
Satu lagi peraturan baru yang diterapkan di Liga 1 adalah pergantian maksimal lima pemain.
Dalam aturan FIFA menyebutkan bahwa jumlah pergantian pemain maksimal hanya tiga kali untuk laga kompetisi kasta tertinggi.
Anehnya lagi, jumlah pergantian maksimal lima pemain di Liga 1 itu juga dipilah lagi.
Rinciannya adalah tiga pergantian untuk pemain di atas 23 tahun dan dua lagi untuk pemain U-23.