TRIBUNNEWS.COM - Presiden klub Madura United, Achsanul Qosasi (AQ) harus berat hati melepas marquee player Boubacar Sanogo.
Alasan mendasar pemutusan kontrak tak lain karena eks pemain klub Jerman, Wender Bremen itu belum berkontribusi dan lebih banyak menghuni bangku cadangan.
Sanogo baru mencetak satu gol saat pekan kesembilan pada 1 Juni silam.
Kala itu, Madura United menang 3-2 atas Gresik United di Bangkalan.
“Pertanggal 10 Juli ini, kerjasama dengan Boubacar Sanogo (nomor punggung 27), kami selesaikan dengan berbagai pertimbangan. Utamanya hasil evaluasi dari kebutuhan tim dan jam main. Memang tidak mudah kami ambil keputusan ini. Banyak pertimbangan lain harus dilakukan oleh tim ini menghadapi putaran kedua. Pasti akan ada pengganti Sanogo di putaran kedua. Semoga Madura United mendapatkan pemain sesuai kebutuhan di transfer windows kedua ini,” ungkap AQ.
Di sisi lain pelatih Madura United, Gomes de Oliviera menilai pemain yang terakhir kali merumput di Liga India itu tak menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Sanogo memang bukan tipikal striker haus gol.
Selama empat tahun berkarier di Bundesliga bersama Werder Bremen, Kaiserslautern, Hamburger SV, dan Hoffenheim, pemain kelahiran Pantai Gading ini hanya mencetak 26 gol.
Ketika hengkang ke klub St Etienne pada 2009, Sanogo bahkan hanya mampu menyarangkan 1 gol dari 30 penampilan di liga 1 Perancis.