TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - CEO PT Persaudaraan Sepakbola Makassar (PT PSM), Munafri Arifuddin, terduduk sendiri di lobby hotel Losari Legian usai PSM Makassar ditekuk Bali United 3-0, Minggu malam (23/7/2017).
Saat disambangi, ia berbicara dan banyak menyesalkan laga yang membuat membuat PSM harus terjun ke posisi kelima klasemen sementara Liga 1 Indonesia.
Penyesalan dan perasaan geram ia ungkapkan dan terlihat dari mimik wajahnya.
Munafri mengatakan laga itu seharusnya berjalan menarik.
Namun lagi-lagi permainan harus tercoreng dengan kepemimpinan wasit Djumadi Efendi yang memimpin laga.
Appi, sapaan Munafri, menegaskan terdapat sejumlah keputusan yang kontroversial pada laga yang dihelat di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Keputusan tersebut pastinya merugikan bagi tim Ayam Jantan dari Timur.
Ia menyebutkan beberapa di antaranya, seperti pelanggaran keras yang dilakukan Nick Van Der Velden dengan sengaja menendang Marc Klok pada babak pertama.
Aksi tidak sportif marquee player Bali United itu hanya diganjar kartu kuning.
Selain itu penalti yang diperoleh Bali United akibat handball Reva Adi Utama juga dinilai keliru lantaran Reva menurut rekaman pertandingan dalam kondisi 'tidak aktif'.
"Kita semua bisa lihat dan menilai, toh jika pertandingan ini berjalan bersih maka kita juga pasti akan angkat topi untuk kemenangan lawan tapi nyatanya tidak demikian," kata Appi.
Di luar dari laga kontra Bali United, Appi yang kini juga maju sebagai calon Wali Kota Makassar melihat bahwa pada gelaran Liga 1 Indonesia ini di sejumlah laga yang dilakoni oleh PSM kerap dipimpin wasit kontroversial.
Hal ini menurutnya patut menjadi perhatian serius manejemen.
Sehingga ia secara tegas akan mengumpulkan sejumlah bukti dan mengajukan nama-nama wasit yang nantinya diharap tak lagi menjadi pengadil laga saat PSM bertanding.
"Sehabis putaran pertama berakhir ini akan ada evaluasi, kita akan ajukan bukti-bukti dan meminta wasit-wasit yang dianggap kontroversi tak lagi memimpin laga PSM, hal itu juga pernah kita lakukan dibeberapa laga awal dan sudah dijalankan," paparnya.