TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Mantan Presiden PSSI, Ir. H. La Nyalla Mahmud Mattalitti mengakui bahwa PSSI masih memiliki tanggungan hutang kepada dirinya.
Menurut La Nyalla, besaran hutang PSSI dan Liga Indonesia kepada dirinya mencapai hampir Rp 25 Miliar.
Terungkapnya hutang tersebut menyusul pertanyaan yang diajukan wartawan kepada dirinya di sela kunjungannya ke Ngawi, Jatim, dalam acara Safari Pesantren dalam rangka pencalonan dirinya sebagai Gubernur Jatim 2018 mendatang, Selasa (1/8/2017).
Kepada sejumlah wartawan yang mendampingi, La Nyalla mengatakan silakan dikonfirmasi ke Ketua Umum PSSI sekarang, Edy Rahmayadi. Ia mengaku sudah bersurat tiga kali ke PSSI.
Namun hingga hari ini belum ada jawaban yang menjelaskan bagaimana dan kapan hutangnya akan dibayar.
“Tanya aja ke Pak Edy. Mungkin beliau sibuk. Apalagi saya dengar beliau mau maju di Pilkada Sumatera Utara. Jadi masih belum bisa jawab bagaimana dan kapan PSSI akan bayar uang saya. Tapi yang pasti hutang-hutang untuk PSSI itu sudah tercatat di auditor independen,” ungkapnya.
La Nyalla juga menyarankan wartawan untuk konfirmasi ke Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono yang tahu persis bagaimana sejarah dan untuk apa hutang-hutang itu dulu di PSSI dan Liga.
“Salah satunya kan untuk bayar ke klub-klub peserta liga, karena kesulitan cashflow, pinjam dulu ke saya pribadi. Begitu juga di PSSI, karena kesulitan bayar kewajiban, pinjam dulu ke saya. Kan memang PSSI tidak dapat uang dari pemerintah. Jadi kalau kesulitan, ya pinjam dulu ke saya,” urainya.
Diceritakan La Nyalla, saat dirinya menjadi Wakil Ketua Umum PSSI hasil kongres rekonsiliasi di Hotel Borobudur, dirinya juga membayar semua hutang-hutang PSSI hasil Kongres Solo kepada para pelatih dan wasit.
“Saya dulu juga tanggung jawab. Kita bayar semua beban masa lalu. Sehingga PSSI start dari nol beban. Tanpa beban hutang dengan para pihak. Ingat kan, salah satunya saya bayari kewajiban PSSI ke pelatih Timnas Nil Maizar,” jelasnya.
Ditanya apa langkah selanjutnya, La Nyalla mengaku akan mengadukan secara resmi ke pemerintah bila PSSI tidak memberikan roadmap penyelesaian atas hutangnya.
“Selama ini masih saya simpan, tapi rupanya mereka tidak ada niat baik mau selesaikan kewajibannya. Saya akan buat surat resmi ke Menpora, biar semua terbuka,” tuturnya.