Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Persib Bandung akan memulai putaran kedua Liga 1 menghadapi PS TNI di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Sabtu (5/8/2017).
Laga kedua tim pada putaran pertama di Stadion Pakansari Cibinong berakhir imbang 2-2.
Pada pertandingan putaran kedua Liga 1 Indonesia antara kedua tim ini ternyata memiliki beberapa fakta menarik.
Berikut 5 fakta menarik yang berhasil dihimpun oleh Tribun Jabar.
1. Dipimpin Wasit Asing
Laga yang mempertemukan dua kesebelasan penghuni papan bawah dan tengah ini akan menjadi yang pertama dipimpin oleh wasit asing di Liga 1.
Trio wasit asing Australia yang dipimpin Shaun Robert Evans akan menjadi pengadil. Ia ditemani George Lakrindis dan Wilson Brown yang bertugas sebagai hakim garis.
Media Officer Persib, Irfan Suryadireja, memastikan laga yang akan dimulai pukul 18.30 WIB itu akan dipimpin wasit asal Negeri Kanguru.
"Untuk pertandingan besok, kita akan dipimpin wasit asal Australia," ujar Irfan Suryadireja dikutip dari laman resmi klub.
2. Dua Mantan Pemain Persib di PS TNI
Agil Munawar dan Erwin Ramdani adalah alumni diklat Persib Bandung yang saat ini memperkuat PS TNI di Liga 1.
Agil seangkatan Febri Hariyadi, Gian Zola, Basith dan Angga Febriyanto di diklat yang pernah dilatih Jaino Matos, pelatih Bhayangkara FC saat ini pada 2013 lalu.
Sedangkan Erwin Ramdani yang berposisi sebagai penyerang sayap pernah berseragam Maung Bandung U21 pada 2012.
Agil dalam konferensi persnya jelang pertandingan melawan mantan timnya, mengesampingkan persahabatan dengan Gian Zola Cs.
"Kalau di luar lapangan kita sahabat, kalau sudah bertanding ya profesional saja," ujar Agil di Graha Persib, Jumat (4/8/2017).
3. Pertandingan Tanpa Bobotoh
Pertandingan ini sempat membingungkan para bobotoh yang ingin menyaksikan pertandingan. Sebab sebelumnya, Persib terkena hukuman larangan lima kali pertandingan tanpa penonton.
Sekjen PSSI, Ratu Tisha, melalui suratnya yang bernomor 1965/AGB/400/VIII-2017 menyatakan bahwa bobotoh masih dilarang untuk masuk ke dalam stadion, maka dari itu tak boleh ada yel-yel atau nyanyian, serta karakter dan watak bobotoh pada pertandingan tersebut.
Komisi Disiplin PSSI pun mengeluarkan surat bernomor 060/L1/SK/KD-PSSI/VIII/2017 yang menyatakan larangan masuk stadion hanya berlaku bagi bobotoh, artinya masyarakat umum atau yang bukan bobotoh bisa hadir di stadion.
"Implementasi (keputusan komdis) pertandingan dengan penonton. Akan tetapi, suporter Persib tidak diperbolehkan untuk masuk stadion," tulisnya pada surat tertanggal 3 Agustus 2017 seperti dikutip dari laman resmi Persib.
Sehingga pada prinsipnya bobotoh dilarang hadir ke dalam stadion. Penilainnya seseorang itu supporter Persib atau bukan menurut surat itu adalah, watak, nyanyian, atribut, bendera, koreografi, baik yang komunal maupun personal, dan spanduk atau bentuk dukungan lainnya.
4. Pertemuan Kelima Kedua Tim
PS TNI adalah tim yang lahir pada 2015. Duel pada Sabtu petang adalah pertemuan kelima bagi kedua tim selama berkompetisi di turnamen maupun Liga Indonesia.
Pertemuan pertama di ajang Piala Jenderal Sudirman, Persib harus mengakui keunggulan PS TNI dengan skor 2-0.
Pada gelaran ISC 2016 Persib berhasil menaklukan Erwin Ramdani kawan-kawan, baik kandang maupun tandang.
Pada putaran pertama ISC, Persib berhasil memenangi pertandingan dengan skor 4-0, lalu saat bertandang ke markas PS TNI Maung Bandung berhasil mencuri 3 poin dan mencetak 3 gol ke gawang Teguh Amirudin.
Sedangkan pada pertandingan terakhir hasil skor kedua tim adalah 2-2, sempat unggul pada babak pertama melalui gol Atep dan Essien Persib harus kecolongan di menit akhir oleh Cahyo pada menit 90.
5. Kembali ke Stadion Si Jalak Harupat
Setelah hampir satu tahun lamanya, Persib akan kembali berkandang di stadion kebanggaan masyarakat Kabupaten Bandung, Jalak Harupat.
Stadion berkapasitas 38.00 penonton itu sebelumnya sempat ditinggalkan di gelaran ISC 2016 dan putaran pertama Liga 1.
Persib lebih sering bermain di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Menurut Manajer Persib, keamananlah yang menjadi faktor utama kenapa Persib akhirnya bermain kembali ke stadion yang dibangun pada 2003 ini.
Selain itu GBLA dianggap tidak seberuntung Jalak Harupat ketika Persib bertanding.