Laporan Wartawan BolaSport.com Estu Santoso dari Kuala Lumpur, Malaysia
TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA - Gelandang Timnas U-22 Indonesia Evan Dimas terlihat berdiskusi serius menjelang bubaran sesi latihan, Jumat (18/8/2017).
Dalam diskusi itu, Evan Dimas terlihat berbicara serius dengan pelatih kebugaran Miguel Gandia yang diterjemahkan oleh Bayu Eka Sari.
Saat para pemain lain melakukan aktivitas lebih santai, Evan Dimas dan dua orang itu berbicara serius, disaksikan dokter tim, Syarif Alwi.
BolaSport.com pada momen itu sedang mengabadikan aksi sendiri Yabes Roni melakukan juggling bola, lalu mendengar pembicaraan serius mereka.
Miguel Gandia bahkan beberapa kali memeragakan gerakan dengan menekankan tangannya ke badan Evan Dimas.
Lalu, Bayu Eka Sari menerjemahkan kata-kata dari Gandia. Sayup terdengar, Bayu mengatakan kalimat yang diterjemahkan terkait protes ke wasit.
Gandia memberikan saran ke Evan Dimas soal keharusan sang pemain untuk hati-hati saat melakukan protes ke wasit.
Namun, Evan Dimas bukan tanpa argumentasi, dia menunjukkan gerakan mendapat langgaran dari pemain lain.
Bayu Eka pun langsung menyambung argumen dari Evan Dimas, yang sebelumnya ada kata-kata dari Gandia.
Persoalan protes ke wasit memang sangat riskan, sebab ancaman kartu kuning akan berujung sanksi akumulasi.
Evan Dimas mendapatkan kartu peringatan itu saat Timnas U-22 Indonesia kontra Filipina pada Jumat (17/8/2017) malam WIB.
Pada laga kemenangan 3-0 itu, Evan Dimas mendapatkan kartu kuning justru setelah dilanggar bek Filipina, Jordan Jarvis.
Evan Dimas wajib berhati-hati, termasuk kapten Hansamu Yama Pranata yang sudah mengantungi satu kartu kuning.
Rezaldi Hehanusa dan Muhammad Hargianto juga mendapatkan kartu serupa. Evan, Hansamu, dan Rezaldi menerima kartu kuning saat Indonesia melawan Filipina.
Hargianto mendapatkan kartu kuning saat Indonesia melawan Thailand pada laga perdana Grup B SEA Games 2017, 15 Agustus 2017.