TRIBUNNEWS.COM - Astana gagal lolos ke putaran grup Liga Champions setelah kalah dari Celtic FC dengan agregat 4-8 pada dua laga playoff yang dimainkan pada 16 dan 22 Agustus lalu.
Namun, di mata Pelatih Astana Stanimir Stoilov, performa pasukan Kuning-Biru di kompetisi Eropa musim ini merupakan yang terbaik.
Meskipun sempat tertinggal 0-5 dari Celtic di leg pertama, Astana berhasil memetik kemenangan 4-3 atas pasukan Hoops di leg kedua yang dimainkan di Astana Arena, Selasa lalu.
Striker Astana Patrick Twumasi mencetak dua gol dari empat gol yang tercipta pada laga itu.
Baca: Hansamu Yama Minta Timnas Indonesia Fokus Hadapi Kamboja
Pemain gelandang Astna Serikzhan Muzhikov menyumbang satu gol, dan satu gol lainnya berasal dari gol bunuh diri pemain Celtic Kristoffer Vassbakk Ajer di awal laga.
"Menurut pendapat saya, ini penampilan tertinggi Astana. Kami mempersembahkan satu pertunjukan sepak bola sungguhan kepada khalayak Kazakhstan. Kami menunjukkan apa yang bisa kami lakukan, khususnya di babak kedua, kami nyaris sedikit bermimpi bisa membalikkan keadaan. Sayangnya, hasil di leg pertama tak memungkinkannya," ujar Stoilov seperti dikutip situs berita Khazakhstan Egemen.kz.
Stoilov patut bangga kepada para pemainnya. Kemenangan itu bukan cuma memberi hiburan kepada para fan Astana, tetapi juga menghentikan rangkaian 40 laga tak terkalahkan Celtic.
Cerita Astana di panggung Eropa juga belum habis. Juara Liga Khazakhstan itu secara otomatis masuk ke putaran grup Liga Europa meskipun harapan mereka melangkah lebih jauh di Liga Champions, sekali lagi terhenti babak playoff.
"Liga Europa tidak lebih mudah. Tidak ada tim-tim yang bermain bertahan di sana. Kami memprediksi laga yang sangat sulit di sana," ujar Stoilov.
Berita Ini Juga Dimuat di KORAN SUPER BALL, Kamis (24/8/2017)