TRIBUNNEWS.COM, KINABALU - Pemain muda berbakat asal Cirebon, Ridjar Nurviat Subagja punya kenangan khusus dengan bintang muda yang sedang bersinar Egy Maulana Vikri.
Bagi Ridjar sosok Egy Maulana Vikri tidaklah asing. Sebab, jauh sebelum Egy menjadi pemain terkenal seperti sekarang ini, Ridjar sudah mengenalnya.
Perkenalan diantara dua pemain beda generasi ini terjadi saat Egy yang merantau dari Medan, 'transit' dulu di Cirebon sebelum masuk Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan Jakarta.
Selama beberapa bulan di Cirebon, Egy kerap menyambangi bahkan terkadang menginap di rumah Ridjar. Ketika itu Ridjar baru berusia 6 tahun, sedangkan Egy 12 tahun.
Sama seperti Egy, Ridjar kecil ternyata juga tertarik dengan sepak bola. Di bawah bimbingan pelatih Deden di SSB Igoku Cirebon, Ridjar pertama kali menimba ilmu bermain bola.
"Belajar bola memang kemauan Ijar sendiri. Bapak sama ibu pun mendukung," ungkap siswa kelas 6 SD Al-Azhar Cirebon ini.
Setelah Egy resmi masuk SKO Ragunan Jakarta, mereka mulai jarang bertemu. Apalagi setelah Egy bergabung dengan Timnas U18 Indonesia.
Tetapi pemain yang menempati posisi bek ini selalu mengingat nasehat yang diberikan Egy agar kelak bisa menjadi pemain bola yang handal.
"Bang Egy selalu nasehati Ijar untuk tekun dan semangat dalam berlatih. Jangan sombong dan jangan pernah meremehkan lawan," tutur bocah kelahiran Cirebon 2 Januari 2006 ini.
Wajar jika tumbuh kedekatan antara Egy dan Ridjar, karena mereka berdua adalah anak dari seorang pecinta sekaligus tokoh pembina sepak bola usia muda, Subagja Suihan. Ridjar adalah anak bungsu Subagja dari perkawinannya dengan Sarini.
Sedangkan Egy adalah anak asuh yang ditemukan Subagja kala menjalankan tugas di Medan, Sumatera Utara.
Ketika itu, tanpa sengaja Subagja melihat Egy kecil berlatih bersama teman-temannya di SSB Tasbi, Medan Selayang. Subagja terpesona dengan kepiawaian Egy mengolah si kulit bundar.
Pucuk dicinta ulam pun tiba, Egy menyambut gembira saat ditawaru masuk SKO Ragunan Jakarta oleh Subagja.
Mimpi ke Barcelona
Ridjar kini telah berusia 12 tahun. Dia sudah pindah dari SSB Igoku ke SSB Bina Sentra yang juga berdomisili di Cirebon. Seiring waktu berkat ketekunannya berlatih, kualitas permainannya terus meningkat. Pengalaman bertandingnya pun terus bertambah.
Baik di level nasional maupun internasional. Sederet prestasi juga telah dotorehkan bersama tim yang dibelanya.
Namun begitu Ridjar tak mau berpuas diri. Dia sadar masih banyak kekurangan dalam permainannya yang harus diperbaiki dan ditingkatkan. Pengagum bek Real Madrid, Sergio Ramos ini bahkan punya keinginan, kelak bisa berlatih di luar negeri.
"Kalau nanti sudah 19 tahun, ingin berlatih di Barcelona," tandas pemain yang memiliki tinggi 145cm dan bobot 30kg ini.
Bocah yang punya hobi renang dan main games ini bahkan punya mimpi suatu saat bisa bermain untuk Barcelona.
"Ingin jadi pemain handal dan sukses seperti bang Egy. Ingin membuat bangga kedua orang tua," tekadnya.
Saat ini, Ridjar sedang memperkuat timnya Tim U12 SBAI berlaga di Kejuaraan Bornoe Cup 2017 di Kinabalu, Sabah, Malaysia. Kiprahnya di ajang ini bagian dari perjuangan panjang mewujudkan mimpinya dapat bermain di salah satu klub terbaik di dunia, Barcelona
Prestasi Nasional
2016 Kejuaraan IJSL U11 bersama Bina Sentra hasil tersingkir di penyisihan grup
2016 juara 1 Piala Menpora U10 di Sidoarjo
2016 Putra Agung Cup U10 Jakarta, juara 1
2016 Piala Menpora se-Jawa Sumatera U10, juara 1
2017 ISA Cup U11 di Jakarta juara 1
2017 Forsekot di Tangerang Firman Utina 15 FA U11 juara 1
2017 Indonesian Junior League Jakarta U11, juara 1 2017
2017 IJSL U11 di Sentul, peringkat kedua
2017 Kuwu Cup Tegal Wangi Cirebon juara 2
Internasional
2017 Song Ching Ling Cup U12 di Tiongkok, peringkat 8
2017 Borneo Cup U12 di Kinabalu Malaysia