TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Setelah peluang PSMS Medan tipis untuk lolos ke babak delapan besar Liga 2 musim 2017, persoalan internal klub kian mengemuka.
Persoalan internal klub berjuluk Ayam Kinantan tersebut bukan isapan jempol belaka.
Penyerang PSMS Medan, Saktiawan Sinaga, buka suara tentang apa yang dirasakan setelah satu bulan berada di tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut.
Dia menuangkannya dalam akun Facebook pribadinya.
"Masyarakat dan fans PSMS di Kota Medan ingin lihat PSMS berprestasi. Tapi apa daya manajemen dihuni orang orang yang kurang paham sepak bola," tulis Saktiawan Sinaga.
Ketika dikonfirmasi ulang tentang status yang diunggah, eks pemain PSMS Medan ini mengakuinya.
"Perekrutan pemain terlalu lambat. Kemudian dalam pencoretan pemain terlalu banyak yg ikut campur, walau itu bukan kapasitasnya," kata Saktiawan Sinaga.
"Ada campur tangan beberapa pengurus ke pelatih. Dan Djanur tidak mau ada pencoretan pemain saat dia datang. Jangan salahkan Djanur. Ini yang aku tahu soal PSMS," ia menambahkan.
Saktiawan Sinaga sudah sebulan berada di PSMS Medan. Usai mengambil kursus Lisensi C AFC, dia mendapat intruksi dari pembina untuk ke PSMS.
"Saya disuruh Pak Edy Rahmayadi langsung kemari. Tapi ada oknum di manajemen yang tak senang saya di PSMS," ucap Saktiawan.
Berita ini sudah tayang di BolaSport.com dengan judul: Striker PSMS Medan Buka Suara Soal Polemik Internal Klubnya