News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Indonesia

Mengenang Kiper Persela Choirul Huda yang Meninggal saat Bertanding: Enggan Disebut Legenda

Editor: Sapto Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda saat timnya melawan Arema FC dalam laga Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (16/9/2017). Kapten Persela Lamongan tersebut mengembuskan napas terakhirnya pada pertandingan melawan Semen Padang akibat cedera kepala setelah berbenturan dengan rekannya, Ramon Rodrigues dan penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento.

TRIBUNNEWS.COM - Dunia sepak bola Indonesia kembali berduka.

Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda meninggal dunia saat tengah membela timnya melawan Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017) sore.

Baca: Persib Bandung Incar Tiga Nama Pelatih Top Ini untuk Arungi Musim 2018

Choirul Huda meninggal dunia setelah sempat tak sadarkan diri karena mengalami benturan atau tabrakan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues dan penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento.

Menurut pihak RSUD dr Soegiri, Lamongan, dr Zaki Mubarok, Choirul Huda meninggal akibat mengalami benturan di kepala.

"Choirul Huda disinyalir meninggal karena benturan di kepala dan leher," kata dr Zaki Mubarok, Minggu (15/10/2017).

"Saat dibawa ke RSUD dr Soegiri, Lamongan, dia masih bernapas," ucapnya.

Sebelumnya, saat membela Persela Lamongan ketika melawan Semen Padang, Choirul Huda tak sadarkan diri karena terlibat benturan dan harus diganti pada menit ke-45.

Tim medis menggotong kiper Persela Lamongan, Choirul Huda yang tak sadarkan diri usai bertabrakan dengan rekannya, Ramon Rodrigues (kanan bawah) dan penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento pada laga lanjutan Liga 1 musim 2017 di Stadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10/2017) sore. (Tribunnews/HO)

Tim medis langsung bergerak cepat dengan masuk ke lapangan, menempatkan Choirul Huda di tandu lalu membawa keluar lapangan.

Choirul Huda kemudian diberikan alat bantu pernapasan dari tabung oksigen.

Lalu, pemain yang membela Persela Lamongan sejak akhir 1990-an ini diangkut dengan mobil ambulans untuk dibawa ke rumah sakit.

Akan tetapi, nyawa Choirul Huda tak tertolong.

Baca: Timnas Indonesia tak Bisa Berpartisipasi di Kualifikasi Piala Asia 2019, Ini Alasannya

Pemain yang setia membela Persela Lamongan itu mengembuskan napas terakhir. 

Sejak pertama kali mengawali kariernya di dunia sepak bola profesional, Choirul Huda tercatat belum sekali pun berpindah klub.

Karena itu, suporter kerap menyebut dia layak menyandang gelar legenda Persela Lamongan.

Kiper kelahiran 2 Juni 1979 ini mengawali kiprahnya di pentas sepak bola profesional bersama Persela Lamongan pada tahun 1999.

Tim medis mengevakuasi kiper Persela Lamongan, Choirul Huda yang tak sadarkan diri usai bertabrakan dengan rekannya, Ramon Rodrigues dan penyerang Semen Padang, Marcel Sacramento pada laga lanjutan Liga 1 musim 2017 di Stadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10/2017) sore. (Surya/Dya Ayu Wulansari)

Dia tercatat telah menjalani 454 pertandingan bersama tim Laskar Joko Tingkir.

Menghadapi kompetisi Liga 1 2017, Choirul Huda pun masih tercatat sebagai bagian tim.

Hanya, Choirul Huda menolak sebutan legenda.

Baca: Bicara soal Karier Sepak Bola, Evan Dimas: Terus Terang, Saya Merasakan Enak di Luar Negeri

“Legenda? Sepertinya saya belum cukup layak menyandang gelar itu. Masih banyak pemain Persela lain yang lebih pantas menyandang gelar itu,” ucap Choirul Huda, Kamis (2/2/2017).

Choirul Huda belum memikirkan gelar sebagai legenda.

Dirinya masih fokus memikirkan bagaimana mengantarkan Persela Lamongan berprestasi pada Liga 1.

Apalagi, statusnya saat ini adalah kompetisi resmi.

“Semua tim kontestan saya kira mempunyai tekad untuk tidak ingin terdegradasi pada akhir musim kompetisi, begitu juga dengan Persela," ujarnya.

Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda (kanan) saat timnya melawan Arema FC dalam laga Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (16/9/2017). (Surya/Hayu Yudha Prabowo)

"Untuk itu, saya akan berbuat yang terbaik dan akan bekerja keras dalam setiap pertandingan jika dipercaya oleh pelatih demi membawa Persela berprestasi pada musim ini,” kata Choirul Huda.

Baca: Mengejutkan! Andik Vermansah justru Berharap tak Masuk Timnas Indonesia di Asian Games 2018

Menjelang kompetisi Liga 1 2017 bergulir, banyak perubahan yang terjadi di tubuh tim Laskar Joko Tingkir, khususnya pada posisi di bawah mistar gawang.

Dari sektor pelatih kiper, Benny van Breukelen pergi dan berganti ke Erick Ibrahim.

Lalu, ada mantan kiper Persipura Jayapura, Ferdiansyah untuk menggantikan Dwi Kuswanto yang mengikuti Aji Santoso bergabung dengan Arema FC.

“Saya tetap ingin low profile, tak ada persaingan antara saya dengan Ferdi sebab kami sama-sama senior. Yang ada hanyalah saling melengkapi saat dibutuhkan oleh tim karena Ferdi juga kiper bagus,” ujar Choirul Huda.

Baca: Liga 1 Masih Sisakan 6 Laga, Persib Bandung Berpeluang Pecahkan Rekor Ini

“Sementara Bang Erick, saya kira pola pelatihan yang sudah diberikannya dalam beberapa hari ini terlihat lebih simpel dibanding arahan Bang Benny. Lebih dari itu, Bang Erick ini lebih enak untuk diajak ngobrol dan saling tukar pikiran,” tutur Choirul Huda.

Persela Lamongan sendiri menang 2-0 pada laga melawan Semen Padang tersebut. (*)

Berita ini sudah tayang di BolaSport.com dengan judul: Mengenang Kiper Persela Choirul Huda, Enggan Disebut Legenda

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini