Laporan Wartawan Surya, Dya Ayu
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Bukan main terkejut Herry Kiswanto mendengar mantan anak asuhnya kiper legenda Persela Lamongan Choirul Huda meninggal.
Sebelum Persela dilatih Aji Santoso, Herry Kiswanto mengasuh Choirul Huda dan kawan-kawan. Belakangan kontraknya diputus manajemen karena prestasi Persela Lamongan turun drastis.
Kabar kematian Choirul Huda mengagetkan Herry Kiswanto. Menurut pria yang akrab disapa Herkis itu, Choirul Huda memiliki fisik dan kondisi yang bugar.
"Orangnya selalu optimistis dan saya selalu akrab dalam latihan maupun di luar lapangan, artinya saling respect," kata Herkis kepada Surya.co.id, Senin (16/10/2017).
Baca: Choirul Huda Meninggal, Bupati Lamongan: Dia Pejuang, Pahlawan dan Legendaris
Baca: Mengenal Hipoksia, Menurut Medis Penyebab Choirul Huda Meninggal
Baca: Bupati Lamongan: Kita Belajar Loyalitas dari Choirul Huda
Baca: Cerita Penyerang Semen Padang Detik-detik Choirul Huda Alami Benturan
Choirul Huda dikenal sebagai sosok humoris walau saat latihan fisik yang berat, terutama saat masa persiapan tim.
"Suasana jadi cair dan enjoy di kala dalam keadaan sulitpun. Itulah Huda," tegas Herkris.
Bagi Herkis mencari sosok pemain dengan kesetiaan yang tinggi kepada klub seperti Huda saat ini tidaklah mudah. Meski sulit, Choirul Huda tetap bertahan hingga ajal menjemput.
"Sulit di masa sekarang cari pemain seperti dia. Loyalitas pada klub yang sangat tinggi dan konsisten dalam penampilan dan disiplin, serta selalu menjaga hubungan dengan rekannya," ia menambahkan.
Saat masih menukangi Persela Lamongan, ada satu impian Choirul Huda yang disampaikan langsung ke Herkis, yaitu membawa Persela naik ke papan atas.
"Saya ingat betul, saat itu dia punya cita-cita sama dengan saya yaitu ingin Persela bersaing dengan tim papan atas lainnya," ucap dia.