TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Terik matahari lalu berganti mendung gelap menggantung di atas Stadion Surajaya, Minggu (15/10/2017) sore menghentak Riko Simanjuntak.
Pemain mungil ini sempat melihat kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, terlebih dahulu berusaha untuk bangkit meski menahan sakit.
"Waktu kejadian yang saya lihat, setelah Bang Choirul bertabrakan dengan Ramon (Rodrigues), dia sempat berusaha untuk bangkit, tetapi terjatuh dan kesakitan," ujar Riko Simanjuntak dilansir BolaSport.com.
Seketika tim medis dan beberapa pemain termasuk Riko Simanjuntak yang berada di dekatnya turut panik dan mencoba memberikan bantuan.
Riko Simanjuntak berdasar tayangan ulang TV One di YouTube, terlihat begitu sibuk mencari tabung oksigen untuk Choirul Huda.
Perubahan cuaca dari panas menjadi gelap lalu hujan, kembali panas, mengaduk perasaan Riko Simanjuntak memasuki babak kedua. Tiba-tiba pikirannya teringat kepada Choirul Huda.
Baca: Akun Instagram Dicatut, Pesepakbola Persib Febri Hariyadi Bereaksi
Baca: Gian Zola Senang Dimainkan di Laga Klasik PSM Kontra Persib
Baca: Arema FC Minta Pemain Menjaga Motivasi di Sisa Kompetisi
"Langit sudah sangat gelap dan hujan datang, tapi tak lama matahari muncul. Seketika saya ingat Bang Choirul, itu tersentak begitu saja," ujar Riko Simanjuntak dilansir bobotoh.id.
Gejala alam tak biasa ditangkap Riko Simanjuntak sebagai petanda buruk, merujuk kebiasaan orang-orang di kampungnya, Siantar, Sumatera Utara.
"Matahari datang, mendung lagi dan begitu terus beberapa kali. Makanya saya teringat Bang Choirul. Di kampung saya, Siantar, itu (cuaca) artinya ada yang meninggal," beber dia.
Rasa penasaran Riko Simanjuntak semakin menjadi di lorong stadion usai laga, seluruh pemain Persela Lamongan menangis sementara mereka menang 2-0 atas Semen Padang.
Tersiar kabar mereka menangisi meninggalnya Choirul Huda di rumah sakit. Riko Simanjuntak sangsi dan mendekati ofisial Persela untuk memastikan kabar itu.
"Ternyata semua bilang benar," ungkap Riko.