TRIBUNNEWS.COM - Legenda Argentina, Diego Armando Maradona, mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap pelatih Tim Tango, Jorge Sampaoli.
Diego Maradona terang-terangan mengaku tak suka dengan gaya melatih Jorge Sampaoli di timnas Argentina.
Maradona menggarisbawahi keputusan Sampaoli yang memilih memanggil Mauro Icardi dan meninggalkan Gonzalo Higuain.
Namun, ketidaksukaan Maradona kepada Sampaoli telah lama muncul sebelum pemanggilan Icardi.
"Saya ingat ketika saya di Kroasia menyaksikan final Piala Davis, Sampaoli memanggil saya dan menanyakan kemungkinan menggarap proyek bersama," ucap Maradona seperti dilansir BolaSport.com dari Football Italia.
"Namun, ketika ia ditunjuk menjadi pelatih timnas Argentina, ia tak ingat pada saya," katanya.
Perlakuan Sampaoli membuat legenda timnas Argentina itu berang.
"Saya tak mau bekerja sama dengan orang-orang yang bermuka dua dan menganggap dirinya lebih hebat dibanding orang lain. Saya tak setuju dengan Sampaoli dan Claudio Tapia (Presiden FA Argentina)," ujar eks pemain Napoli itu.
Menurut Maradona, Tapi termasuk golongan bermuka dua karena janji dan kenyataan saling bertolak belakang.
Maradona juga keberatan dengan keputusan FA Argentina yang memberi gaji selangit kepada Sampaoli.
"Korupsi di FA Argentina sudah berkurang saat ini, tapi menggaji pelatih sebesar 4,5 juta dolar itu gila! Kami membayar pelatih yang tak memberi jaminan akan menjuarai Piala Dunia, untuk lolos ke sana pun susah payah," kata Maradona.
Karena keberaniannya itu, Maradona mengaku sempat beberapa kali menerima teror.
"Mereka menakut-nakuti dan memfitnah saya. Saya pernah mendapat ancaman pembunuhan lebih dari sekali," tutur Maradona.