TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Manajemen Madura United hanya bisa pasrah terkait denda Rp 500 juta yang disanksikan oleh Komisi Banding PSSI.
Manajer Madura United, Haruna Soemitro menyatakan bahwa ia akan membayar denda tersebut sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan.
Haruna tak menampik bahwa tersebut dinilai terlalu memberatkan.
Terlebih, dalam dua laga kandang besok, Madura tidak bisa mendapat pemasukan dari uang tiket lantaran mendapat sanksi menggelar laga tanpa penonton.
"Kami hanya bisa pasrah dan berusaha melunasi sanksi berat tersebut," ujar Haruna, Sabtu (4/11/2017).
Seakan tak lupa, Haruna turut mengingatkan agar PSSI segera membayar hutang kepada klub yang belum beres pada musim lalu.
Ia seolah membuka aib PSSI yang sibuk memberikan sanksi dan denda namun tak juga memenuhi hak klub.
"Saya berharap PSSI (PT LIB) juga segera melunasi hutang musim lalu," jelasnya.
"Selain itu, kami ingin kejelasan mengenai hak kami atas TV share, ranking dan saham yang dijanjikan di awal kompetisi," ujarnya.
Haruna juga berharap agar seluruh pihak yang terlibat dalam sepak bola Indonesia sama-sama berbenah.
Hal ini demi kebaikan bersama dan masa depan sepak bola Indonesia yang lebih baik.
"Yang menyedihkan lagi, 40 persen media iklan klub dikuasai oleh PT LIB," tuturnya.
"Saya ingin mengajak semua pihak untuk sama-sama berbenah untuk musim depan, terlebih mengenai keseimbangan hak dan kewajiban," ujarnya.