TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Pemain Bali United, Stefano Lilipaly, akhirnya buka suara terkait tragedi adu pukul yang dilakukannya oleh salah satu rekannya, Sylvano Comvalius.
Kedua pemain Bali United itu berkelahi saat menghadapi tuan rumah PSM Makassar dalam pekan ke-33 Liga 1 2017 di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (6/11/2017).
Kejadian itu bermula ketika Lilipaly mendapatkan peluang emas usai melancarkan serangan balik ke pertahanan PSM di menit ke-40.
Pemain naturalisasi itu memutuskan untuk melepaskan tendangan dari luar kotak penalti yang dimana arah bola lebih memilih melambung tinggi di atas penjaga gawang PSM, Rivky Mokodompit.
Keputusan yang dipilih oleh Lilipaly dianggap salah oleh Comvalius lantaran saat itu posisinya lebih berpeluang untuk mencetak gol ke gawang PSM.
Comvalius pun langsung menemui Lilipaly dan langsung memukul kepalanya.
Tak senang dipukul, Lilipaly membalasnya dan terlihat adu argumen pun terjadi di atas lapangan.
Melihat temannya berkelahi, dua pemain Bali United, Irfan Bachdim dan M Taufik mencoba melerainya dengan dibantu wasit.
Kejadian tersebut membuat Lilipaly mengatakan bahwa hal itu adalah biasa dalam sepak bola. Saat ini hubungan ia da Comvalius sudah membaik.
"Semua yang kami lakukan pada pertandingan tadi malam hanya emosi sesaat," kata Lilipaly saat dihubungi BolaSport.com.
Memang atas kejadian tersebut, Lilipaly ataupun Comvalius tidak ditarik keluar pada babak kedua oleh pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro.
Untung saja kedua pemain itu bekerjasama lebih apik sehingga Bali United menang 1-0 atas PSM lewat gol dari Lilipaly memanfaatkan umpan Comvalius di menit ke 90+4.
"Akan tetapi kami semua sudah menunjukan sikap terbaiknya. Dan kejadian itu sudah tidak dipermasalahkan lagi," ucap mantan pemain Persija Jakarta tersebut.