TRIBUNNEWS.COM - Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia dan Kemendikbud bersinergi dan bekerja sama untuk membangun sepak bola nasional.
Sebuah rangkaian kegiatan sudah dirancang dan dilaksanakan, seperti kursus kepelatihan Lisensi D Nasional yang melibatkan para guru olah raga sebagai peserta.
Kegiatan lainnya, yakni penyelenggaraan turnamen sepak bola Gala Siswa yang akan dimulai pada tahun 2018.
PSSI dan Kemendikbud juga menyepakati kurikulum filosofi sepak bola Indonesia atau Filanesia sebagai salah satu materi kurikulum olahraga di sekolah
Dalam pertemuan dengan kepada dinas pendidikan seluruh Indonesia di Jakarta, Senin (13/11) malam, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan, pihaknya harus membantu pengembangan sepak bola karena olah raga ini merupakan olahraga yang paling popular dan digemari siswa.
Lewat sepak bola, karakter siswa bisa dibangun dan dikuatkan.
“Dalam sepak bola ada nilai-nilai fairplay, sportivitas, disiplin dan tanggung jawab. Agar tujuan kami bisa tercapai, maka kami harus bekerja sama dengan PSSI dan KONI sebagai stakeholder di bidang olahraganya,” kata Muhadjir.
Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, yang juga hadir pada acara itu bersama Ketua Umum KONI Tono Suratman, menyambut baik kerja sama Kemendikbud.
Dikatakan bahwa Kemendikbud menyediakan dan memfasilitasi siswa untuk berkompetisi dan PSSI akan memantau potensi siswa dari segi teknis.
Salah satu aspek penting dari football development adalah jam bertanding dan berkompetisi. Maka dari itu PSSI berterima kasih kepada Kemendikbud atas dukungannya dalam Gala Siswa Indonesia tingkat SMP yang dapat meningkatkan intensitas bermain sepakbola bagi para siswa
Ditambahkan, salah satu kunci pengelolaan sepak bola yang baik adalah sinergi dengan stake holder penting, yakni pemerintah.
Sinergi itu bisa dilakukan di area pendidikan, kesehatan, kemasyarakatan dan pembangunan mental yang menjadi aspek penting.
”PSSI butuh kerja sama dan sinergi dengan pemerintah agar bisa lari lebih cepat untuk menjawab tantangan dan harapan seluruh masyarakat Indonesia dari sepak bola,” kata Tisha.
Dalam sinergi dan kerja sama pengembangan sumber daya pelatih, PSSI, KONI dan Kemendikbud secara khusus menggelar kursus kepelatihan Lisensi D Nasional di POR Pelita Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Kegiatan ini secara resmi sudah dimulai pada hari Sabtu (11/11) lalu dan akan berlangsung sampai tanggal 18 November mendatang.
Untuk tahap ini, kurus kepelatihan diikuti sebanyak 89 guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (Penjasorkes) tingkat SMP dari 33 provinsi.
Dalam kegiatan ini, para pelatih mendapatkan banyak materi dari instruktur terbaik, seperti Dr. Emral Abus dan Hanafing dari PSSI. Mereka dibantu Reza Irwansyah, M.Pd dari KONI dan Serda Risky Ramadhan dari Kopasus.
Pada kursus ini PSSI juga sekaligus mensosialisasikan kurikulum pembinaan sepak bola Indonesia dan filosofi sepak bola Indonesia.
Sementara itu, untuk penyelenggaraan kompetisi sepak bola Gala Siswa, Kemendikbud, KONI dan PSSI menargetkan setidaknya 50 persen SMP di Indonesia bisa berpartisipasi atau minimal 350.000 siswa sebagai peserta.
Komepetisi Gala Siswa rencananya akan digelar secara bertahap yang dimulai dari tingkat kecamatan pada tanggal 1-14 Januari 2018.
Setelah itu dilanjutkan dengan penyelenggaraan kompetisi level Kabupaten/Kota yang rencananya dimulai pada 1 Maret sampai 14 Agustus 2018.
Para pemenang di tingkat Kabupaten/Kota selanjutnya akan berkompetisi di level yang lebih tinggi di tingkat provinsi yang pertandingannya akan digelar pada tanggal 1 September hingga 14 September 2018.
Setelah itu, para juara provinsi akan bersaing di tingkat nasional yang pertandingannya akan digelar pada pertengahan bulan Oktober 2018. Juara dari kompetisi tingkat nasional selanjutnya direncanakan mengikuti program pelatnas untuk persiapan mengikuti turnamen internasional. (PSSI.ORG)