Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajer Bhayangkara FC, Sumardji, menegaskan Bhayangkara FC tak akan mengubah nama sebagai peserta Liga 1 musim 2018.
Penegasan tersebut disampaikan Sumardji menyusul PS TNI mengganti nama begitu pula dengan memindahkan markasnya dari Cibinong ke Bantul, Yogyakarta.
PS TNI merupakan klub yang mayoritas pemainnya adalah Tentara Nasional Indonesia, sementara Bhayangkara FC berunsur kepolisian.
Baca: Jejak Mentereng Calon Pemain Persija: Pernah Kalahkah Messi dan Cristiano Ronaldo
Baca: Kylian Mbappe Menyentak di Daftar Peringkat 30 Pesepak Bola Nomine Ballon dOr 2017
Baca: Selain Ballon dOr, Inilah 6 Gelar Bergengsi Cristiano Ronaldo Dalam Setahun
Baca: Terima Ballon dOr Kelima, Cristiano Ronaldo Sebut Messi
Baca: Gol Boleh Seret, Tapi Cristiano Ronaldo Raih Ballon dOr 2017
“Kami tidak akan mengganti nama. Bhayangkara FC tetap Bhayangkara. Kami juga tetap menggunakan Stadion Patriot dan latihan di PTIK,” ujar Sumardji usai menghadiri diskusi Save Our Soccer di Graha CIMB Niaga, Senayan, Jakarta, Kamis (7/12/2017).
Menurut Sumardji alasan Bhayangkara FC tak mengikuti jejak PS TNI dikarenakan tim kampiun Liga 1 2017 itu milik Mabes Polri.
“Karena memang Bhayangkara FC punyanya Mabes Polri, berarti kan harus tetap ada di Jakarta,” Sumardji menambahkan.