Laporan Wartawan Tribun Bali, Marianus Seran
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Rasa penasaran fans Bali United akan kehadiran pemain asing baru akhirnya terbayar sudah pada Kamis (14/12/2017) pagi.
Manajemen Bali United resmi memperkenalkan ketiga rekrutan anyar kepada media dan suporter. Di antara mereka tak ada "pemain heboh" berstatus eks pemain timnas Belanda.
Tiga pemain itu adalah Kevin Brands, Ilija Spasojevic, dan Nick van der Velden. Brands merupakan gelandang asal Belanda, mantan penggawa Almere City FC dan NAC Breda.
Spasojevic eks Bhayangkara FC, dan Van der Velden kembali dikontrak setelah musim lalu memukai selama memperkuat Bali United.
Baca: 5 Fakta Ilija Spasojevic ke Bali United: Dari Romantisme dan Rumah Idaman
Baca: Bali United Bertabung Pemain Bintang, Bagaimana Nasib Pemain Lokal?
Baca: Pep Guardiola Tak Masukkan Manchester United sebagai Tim dengan Taktik Terbaik
Baca: Gelandang Manchester United Akui Manchester City Lebih Baik
Baca: Terpaut 18 Poin, Gelandang Tottenham Yakin Jungkalkan Manchester City
Sebelumnya beredar nama-nama beken yang disebut-sebut menjadi incaran Bali United. Mereka adalah tiga eks bintang timnas Belanda, yakni Robin van Persie, Rafael van der Vaart, dan Wesley Sneijder.
Nama Frank Lampard juga sempat beredar setelah bertemu dengan Pieter Tanuri di Kota Manchester, beberapa waktu lalu.
Publik pun menaruh harapan besar manajemen bisa merekrut satu dari mereka, dan sempat mengerucut antara Van der Vaart atau Robin van Persie.
VdV atau RvP inilah yang digadang-gadang sebagai "singa" yang akan menjadi bintang fenomenal Bali United.
Namun hingga batas akhir jadwal pengumuman resmi, awalnya 15 Desember 2017 kemudian dimajukan sehari jadi 14 Desember 2017, VdV maupun RvP tidak masuk dalam rekrutan anyar Bali United.
Memang tidak mudah mendapatkan pemain sekaliber keduanya yang masih punya nama besar.
Meski demikian, tiga rekrutan baru Bali United dijamin mampu memberi tambahan kekuatan penting.
Ketiganya bakal menjadi "singa" Serdadu Tridatu menghadapi kompetisi musim 2018 di kancah domestik maupun internasional.
"Singa itu, ya ketiga pemain ini. Kevin Brands, Spaso, dan Nick van der Velden," kata pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro, didampingi CEO Yabes Tanuri saat perkenalan pemain.
WCP mengapresiasi tinggi ketiga pemain yang sama-sama memiliki postur menjulang ini. Begitu juga alasan perekrutan mereka untuk bergabung bersama keluarga besar Bali United.
Secara khusus WCP memuji Kevin Brands. Pria berusia 29 tahun ini merupakan pemain sempurna.
"Kevin bisa ditempatkan di beberapa posisi seperti gelandang serang, second striker, atau bahkan striker. Penetrasi lini kedua yang sering ditempati Lilipaly, bisa diisi Kevin. Dia punya shooting bagus. Kalau striker kosong dia bisa dorong ke depan. Saya yakin Kevin cocok dengan gaya kita di Bali United," jelas WCP.
WCP menilai Kevin datang melengkapi The Dutch Connection di kubu Bali United. Pilihan ini karena waktu persiapan singkat sehingga membangun chemistry satu negara.
"Saya yakin dia sudah mengenal Nick, Bachdim, Lilipaly sehingga adaptasi tim akan cepat," ujar dia.
Tak tanggung-tanggung, Brands bahkan langsung dikontrak dua musim oleh manajemen Bali United.
"Kevin Brands dikontrak dua tahun. Kita ingin menunjukkan semangat baru karena kita ke Asia. Kita utamakan Liga I dan Asia," kata Yabes Tanuri.
Kevin pun sangat antusias bisa bergabung bersama tim kebanggaan masyarakat Bali. Baginya, Bali United sangat luar biasa.
"Kiprah Bali United dilihat hasil Liga I sangat baik. Ini buat saya yakin gabung Bali. Untuk target, ini cukup sulit dijelaskan. Tapi saya akan bermain dengan baik sebagai sosok penting. Cetak gol bagi tim dan memberikan musim yang baik bagi Bali," kata Kevin.
Kevin merupakan pemain kelahiran Waalwijk, Belanda 28 Maret 1988. Terakhir bermain untuk Almere City yang berkompetisi di Jupiler League (kasta kedua Liga Belanda).
Ia beberapa kali sempat memperkuat klub Eredivisie Belanda seperti Willem II dan NAC Breda. Kevin juga pernah bermain di SC Cambuur yang juga merupakan matan klub Stefano Lilipaly.
Pemain bernomor 10 ini juga sempat berkarier di Liga Turki memperkuat Samsunspor.
Yang menarik, Van der Velden dan Kevin juga sama-sama pernah satu tim di klub Liga Belanda yakni AZ Alkmaar. Tepatnya, musim 2008-2009, yang saat itu diasuh pelatih top Louis van Gaal dan berhasil menjadi kampiun Liga Belanda.
Saat itu Van der Velden dan Kevin berkesempatan berada satu klub dengan pemain-pemain hebat.
Mereka adalah Hector Moreno (AS Roma), Ragnar Klavan (Liverpool), Sergio Romero (Manchester United), Mousa Dembele (Tottenham Hotspur), dan Graziano Pelle (Shandong Luneng).
Materi Melimpah
Kehadiran Kevin Brands, Spaso, dan Van der Velden membuat materi Bali United musim ini sangat melimpah. WCP bisa membuat dua tim kesebelasan dengan kekuatan nyaris seimbang.
Kondisi ini sama dengan musim 2017. Bali United memiliki pemain melimpah dengan kekuatan nyaris merata sehingga tidak ada ketergantungan pada seorang pemain.
Ini pula yang jadi salah satu kunci kesuksesan Serdadu Tridatu di Liga 1 Indonesia. Bahkan di musim ini kekuatan Bali United di lini belakang dipastikan lebih solid.
Kehadiran bek tengah asal Brasil Demerson Bruno Costa bakal jadi tandem Ahn Byung Keong dan diharapkan bisa menjadi twin tower sebagai benteng pertahanan.
Kevin Brands akan bermain sebagai playmaker menggantikan peran Marcos Flores.
Ia bisa bermain bergantian dengan Lilipaly. Baik Kevin dan Fano juga bisa bermain sebagai gelandang serang atau penyerang sayap.
Sementara sebagai target man dipercayakan kepada Spaso. Sosok Spaso sudah tidak asing di kalangan pecinta sepak bola Bali lantaran di tahun 2011 lalu, dirinya sempat bermain untuk Bali Devata di kompetisi IPL.
WCP mengatakan ia dan manajemen sudah memantau Spaso sejak hijrahnya Sylvano Comvalius dari tim Serdadu Tridatu. Ia pun yakin Spaso mampu cepat beradaptasi dengan karakter permainan Bali United.
"Sejak Comvalius dipastikan tidak lagi bermain untuk Bali United, Spaso menjadi target utama kami untuk menjadi penggantinya. Kami menilai Spaso sudah mengenal atmosfer sepak bola Indonesia. Tentu saya cukup yakin bila Spaso bisa beradaptasi dengan cepat dengan karakter Bali United," katanya.
Ketajaman Spaso di depan gawang tidak perlu diragukan lagi. Sepanjang kariernya di klub ia telah mengemas 149 gol dalam 269 pertandingan.
Ia juga sudah mencetak tiga gol dalam lima pertandingan bersama skuad Merah Putih.
Spaso juga telah mengoleksi beberapa trofi sepanjang kariernya, yakni Liga Georgia 2008, Piala Super Georgia 2008, Piala Georgia 2009, Piala Presiden 2015, Liga Primer Malaysia 2016, dan Liga 1 Indonesia 2017.
Spaso nanti akan mendapat layanan dari Van der Velden, yang bisa dimainkan sebagai penyerang sayap maupun gelandang bertahan.
Bahkan ia pernah dimainkan sebagai bek tengah.
Van der Velden kembali diberi kontrak satu tahun setelah kontraknya berakhir akhir November lalu. Kembalinya VdV pun mendapat sambutan positif dari pelatih dan fans.
"Satu yang pasti Nick adalah pemain yang mampu bermain di banyak posisi dengan sama baiknya. Kontribusinya juga sudah tidak diragukan lagi. Dia juga sudah paham dengan cara bermain tim Bali United. Secara keseluruhan, Nick memang pemain yang masih kami butuhkan," kata Widodo.
"Semua melihat bagaimana penampilan Nick Van Der Velden di kompetisi Liga 1 2017 lalu, dimana dia memang tampil bagus. Saya juga melihat dia memiliki komitmen kuat untuk membuat tim berprestasi. Tentunya keputusan ini diambil menyesuaikan dengan kebutuhan tim pelatih," tambah Yabes Tanuri.
Di kompetisi Liga 1 2017 lalu, total Nick bermain sebanyak 27 pertandingan bersama Tim Serdadu Tridatu dengan koleksi lima gol dan dua assist.
Dengan skuat melimpah, Widodo pun tak khawatir dengan keseimbangan tim menghadapi kompetisi padat tahun ini.
"Tahun 2018 nanti kami akan bermain di beberapa kompetisi, kami harus menjaga keseimbangan tim," dia menambahkan.