Laporan Wartawan Tribun Bali, Marianus Seran
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Ilija Spasojevic, striker naturalisasi milik Bali United hingga saat ini masih dianggap sebagai pemain asing merujuk regulasi AFC.
Spaso belum diakui AFC sebagai pemain lokal Indonesia, karena regulasi mengharuskan dirinya sudah menyandang status naturalisasi minimal setahun.
Pemain asal Montenegro ini baru dinaturalisasi pada akhir Oktober 2017. Status ini merugikan Bali United yang akan bermain di Liga Champions Asia.
Sesuai regulasi AFC, tiap klub hanya membolehkan menggunakan empat pemain asing.
Baca: Unggul Penguasaan Bola, Bali United Kalah dari PSIS Semarang
Baca: Penyerang Muda Singo Edan Enggan Pakai Nomor Keramat
Baca: Arthur Cunha: Saya Bisa Lebih Lama di Kota Malang
Baca: Aremania Meragukan Ketajamannya, Thiago Fortuoso Membela Diri
Baca: Berikut Daftar Durasi Kontrak Pemain Arema FC, Paling Lama 3 Tahun
Sementara Bali United memiliki lima pemain asing di antaranya Ahn Byung Keon (Korsel), Demerson Costa (Brasil), Kevin Brands (Belanda), Nick van Der Velden (Belanda). Plus Spaso karena statusnya masih pemain asing asal Montenegro.
Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro, terpaksa harus meninggalkan salah satu pemain saat Serdadu Tridaru berkiprah di Liga Champions Asia.
Kemungkinan Nick van der Velden atau Kevin Brands yang akan menjadi korban, agar Bali United bisa membawa Spaso masuk komposisi pemain di lini depan Bali United nanti.
Namun, Widodo Cahyono Putro menegaskan, kemungkinan Spaso dijamin AFC sebagai pemain lokal Indonesia.
"Kami masih melihat status Spaso. Karena menurut kami, setelah komunikasi Ceo Bali United Yabes Tanuri dan AFC, kemungkinan Spaso status lokal. Sehingga bisa saja Nick dan Kevin didaftarkan bersama," kata WCP.
Namun, pelatih asal Cilacap ini telah menyiapkan opsi jika Spaso tetap sebagai asing.
CEO Bali United Yabes Tanuri mengaku telah melakukan komunikasi bersama AFC.
"Untuk Spaso belum ada jawaban (AFC) . Saya sudah komunikasi dengan AFC. Mereka bisa kasih jawab H-1 sebelum match lawan Tampines Rovers," kata Widodo Cahyono Putro.