News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Indonesia

Irfan Jaya, Daeng Makassar yang Ingin Dikenang Warga Surabaya seperti Andi Oddang dan Hamka Hamzah

Editor: Sapto Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Persebaya Surabaya, Irfan Jaya saat mengikuti training camp (TC) Timnas U-23 Indonesia di Lapangan ABC, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2018) pagi.

TRIBUNNEWS.COM - Salah satu pemain penting Persebaya Surabaya dalam merengkuh kesuksesan menjadi kampiun Liga 2 musim lalu adalah Irfan Jaya.

Daeng Makassar ini menjadi pahlawan kemenangan Persebaya Surabaya di final Liga 2 2017. 

Tak heran jika Irfan Jaya didapuk menjadi bintang Bajul Ijo.

Seperti kebanyakan pesepak bola, Irfan Jaya mulai mengenal olahraga ini sejak belia.

Ia memulai bermain sepak bola sejak duduk di sekolah dasar, tepatnya kelas lima.

Irfan Jaya masuk SSB yang ada di kampungnya sendiri bernama SSB Butta Toa Sinoa.

Di sana, ia menempa diri hingga mampu dilirik Persiban Bantaeng.

Baca: Rekam Jejak Cemerlang Irfan Jaya, Cukup Setahun sebagai Pemain Profesional untuk Masuk Skuat Timnas

Pelatih Persiban Bantaeng kala itu, coach Diego, terkesan dengan kemampuan Irfan Jaya yang baru berusia 17 tahun.

Irfan Jaya diproyeksikan untuk memperkuat Porda Bantaeng 2014.

Selebrasi pemain Persebaya Surabaya, Irfan Jaya (bawah) seusai membobol gawang PSIS Semarang pada laga pembuka 8 besar Liga 2 musim 2017 untuk Grup Y, Rabu (15/11/2017). (BolaSport.com)

Bersama tim Porda Bantaeng, Irfan Jaya mampu meraih prestasi maksimal karena mampu membawa timnya menjadi juara.

Atas raihannya tersebut, Irfan Jaya dipanggil untuk bergabung besama tim PON Remaja Sulawesi Selatan 2014.

Selepas itu, pemain yang kerap disamakan dengan Andik Vermansah ini menjadi andalan PSM Makassar junior untuk terjun di TSC U-21.

Meskipun PSM Makassar U-21 hanya sampai babak 8 besar, Irfan Jaya berhasil menjadi top scorer dengan catatan 14 golnya di ajang tersebut.

“Alhamdulillah, saya menjadi top scorer di kompetisi TSC U-21. Padahal, sebelum itu saya sempat direkomendasikan sama coach Iwan Setiawan untuk bergabung bersama Persija (Jakarta), tapi menolaknya, dan ingin fokus di PSM,” kata penggemar Cristiano Ronaldo itu.

Kemudian, di awal tahun 2017, coach Iwan Setiawan yang melatih di Persebaya Surabaya memintanya untuk bergabung bersama Persebaya untuk menghadapi Liga 2, Irfan Jaya pun menerimanya.

Walau Irfan Jaya merupakan pemain berdarah Makassar, saat itu tekadnya sudah bulat untuk mampu membawa Persebaya Surabaya promosi ke Liga1 musim depan.

Baca: Luis Milla Puji Dua Pilar Persebaya Surabaya yang Perkuat Skuat Timnas Indonesia

Namun, Irfan Jaya menemukan kendala kala beradaptasi dengan tim barunya, penampilannya di awal-awal musim ternyata sempat membuat kecewa para pendukung Persebaya Surabaya.

Beberapa penampilan buruk membuatnya tersingkir dari tim utama.

Irfan Jaya mencetak dua gol dari kemenangan Persebaya dengan skor 3-1 atas Martapura FC pada semifinal Liga 2 musim 2017 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (25/11/2017) sore. (BolaSport.com/Herka Yanis Pangaribowo)

Mungkin saat itu anak dari pasangan H Samaling dan Hj Saha dinilai lambat dalam beradaptasi.

Pasalnya, saat bergabung bersama Persebaya Surabaya, Irfan Jaya baru merasakan bermain untuk tim di luar Sulawesi Selatan.

“Awal merantau sangat sedih, itu karena jauh juga dari keluarga. Tetapi, lama-kelamaan terbiasa dan sudah nyaman, main lebih enak, bahkan saya merasa lebih dihargai di sini (Surabaya),” ujarnya.

Untung, Persebaya Surabaya kemudian diambil alih pelatih Angel Alfredo Vera.

Di bawah asuhan pelatih asal Argentina tersebut, Irfan Jaya berhasil jadi pilar penting Bajul Ijo, gol demi gol dan asis mengalir dari kakinya.

Tak heran jika ia mampu menyumbang 11 gol bagi Persebaya Surabaya.

Selanjutnya, Irfan Jaya mengungkapkan alasan unik kenapa ia memilih nomor punggung 41.

Baca: Gavin Kwan Adsit Jadi Striker Timnas U-23 Indonesia, Begini Alasan Luis Milla

Padahal, posisinya adalah seorang penyerang sayap yang identik dengan nomor tujuh, sembilan, atau pun 10.

“Saya memakai nomor 41 karena di dalam bahasa Makassar empat itu artinya appa dan satu itu se're. Kedua kata tersebut disatukan menjadi appa'se're, dan dalam bahasa Indonesia artinya mempersatukan,” tutur pemuda berusia 21 tahun itu seraya tertawa.

Pemain Timnas U-23 Indonesia, Irfan Jaya saat mengikuti pemusatan latihan di Lapangan ABC, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2018). Pemusatan latihan ini dilakukan jelang perhelatan Asian Games 2018. (Super Ball/Feri Setiawan)

Baca: PSMS Medan vs Persib Bandung: PSMS tak Jadi Mainkan Penyerang Anyar asal Liga Qatar

“Kami banyak berasal dari berbagai daerah. Dari Sabang sampai Merauke, saya ingin mempersatukan itu untuk Persebaya,” tambah Irfan Jaya.

Lebih lanjut, Irfan Jaya berharap bisa memberikan kontribusi besar bagi tim berseragam hijau-hijau ini untuk menghadapi Liga 1 2018, dirinya masih memiliki mimpi bersama Persebaya Surabaya.

Ia ingin menjadi orang Makassar yang selalu dikenang oleh masyarakat Surabaya seperti halnya Andi Oddang dan Hamka Hamzah. (*)

Berita ini sudah tayang di BolaSport.com dengan judul: PROFIL - Irfan Jaya, Pemuda Makassar yang Ingin Dikenang Masyarakat Surabaya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini