Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Ketua steering committee Piala Presiden, Maruarar Sirait terlihat kesal setibanya di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (3/2/2018).
Penyebabnya, setengah jam sebelum kick off Persebaya Surabaya vs PSMS Medan bergulir, ia melihat masih banyak Bonek Mania yang belum masuk ke dalam Stadion.
"Loh itu kenapa mereka masih di luar," tanya pria yang akrab disapa Ara tersebut kepada panitia penyelenggara.
"Coba itu kamu cek, tanya kenapa belum masuk?," perintah Ara kepada seorang berbadan tegap.
"Mereka mau beli tiket tapi katanya sudah habis tiketnya Pak," ujar pria yang tampak seperti ajudan pribadinya.
Mendengar hal itu, Ara pun terlihat langsung menelepon panitia yang mengatur urusan tiket.
Dalam perbincangan tersebut, terdengar bahwa tiket Persebaya vs PSMS Medan belum habis dan masih tersisa 2000 tiket lagi.
Mendengar permasalahan yang dinilainya kurang koordinasi. Politisi Partai Demokrasi Indonesia tersebut pun langsung menghampiri para Bonek Mania yang masih berkumpul di halaman Stadion Manahan.
"Kamu ko belum masuk," tanya Ara kepada perwakilan Bonek.
"Tadi kami sudah beli tiket pak di sana (menunjuk arah loket) kami ada 300 orang, uangnya sudah saya kasihkan ke Cak Tulus (temannya sesama bonek) tapi sampai sekarang blm ada tiketnya," ujar perwakilan Bonek kepada Ara.
Tak lama, ada seorang pria yang mengadu kepada Ara mengenai tiket Palsu. Ia mengaku dilarang masuk lantaran warna tiket berbeda dengan aslinya.
Menanggapi permasalahan tersebut Ara pun langsung bertindak dengan membelikan tiket untuk 300 bonek yang sejak tadi menunggu kepastian tiket yang sudah mereka beli.
"Tadi ada sekitar 300 suporter yang tidak bisa masuk, ya akhirnya kami membayarkan Rp 9 juta ke panitia. Karena kami juga menghargai mereka," kata Ara.
"Seharusnya ini tidak boleh ada tiket palsu. Kami sudah meminta ke Kapolres untuk mengusut masalah ini. Tidak boleh ada pungli juga," tutupnya.