Alfi Syahri Ramadan/Surya
TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan 1-3 dari Sriwijaya FC membuat Arema FC mengubur ambisi mempertahankan gelar Piala Presiden.
Kekalahan itu memperpanjang catatan buruk Arema FC kala berjumpa Sriwijaya FC di Stadion Manahan, Solo.
Dari empat pertemuan sebelumnya, Singo Edan hanya mampu mengalahkan Laskar Wong Kito sekali.
Sementara sisanya selalu berakhir dengan kekalahan.
Pelatih Arema FC, Joko Susilo menyebut sebenarnya tidak ada yang salah pada permainan anak asuhnya.
Tetapi, kegagalan penalti Dedik Setiawan pada pertengahan babak kedua membuat pemain Singo Edan kehilangan konsentrasi.
“Penalti gagal itu membuat kami sedikit kacau.”
“Hal itu bisa dimanfaatkan Sriwijaya FC untuk mencetak gol, dan itu membuat permainan kami kacau,” ujar Joko Susilo dilansir SuryaMalang.com
Sebenarnya, permainan Arema FC tidak kalah dari Sriwijaya FC. Bisa dikatakan Singo Edan memegang kendali permainan.
Bahkan penciptaan peluang Arema FC justru lebih dominan dibandingkan Sriwijaya FC.
Tetapi, finishing yang tidak maksimal membuat Arema FC gagal mengungguli Sriwijaya FC.
Puncaknya adalah pada pertengahan babak kedua. Saat itu Dedik Setiawan yang sudah tidak terkawal dijatuhkan bek Sriwijaya FC, Bio Paulin di kotak penalti pada menit 61.
Dedik Setiawan mengambil eksekusi penalti. Padahal biasanya eksekusi tendangan penalti diambil Ahmet Atayew. Benar saja.