Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK – Akhir-akhir ini mulai banyak mantan pemain sepakbola Indonesia yang memanfaatkan waktu pensiunnya dengan mengambil kursus kepelatihan. Satu diantaraanya yakni Ferry Rotinsulu.
Setelah sukses di dunia usaha kuliner dengan mendirikan cafe dengan nama Warunk Golazo di Kota Palembang, Ferry pun tampaknya tak betah bila jauh dari dunia sepakbola.
Hal itu pun ia buktikan dengan mengambil lisensi kepelatihan C AFC yang diadakan oleh PSSI di Kompleks National Youth Trainning Centre (NYTC), Sawangan, Depok.
Usai menjalani kursus latihan di hari ketiga, eks pemain Sriwijaya FC itu pun membeberkan alasannya mengikuti kursus kepelatihan lisensi C AFC ini.
“Alasan saya ikut ini, saya ingin tahu filosofi sepakbola Indonesia itu seperti apa, dan pastinya untuk jenjang saya ambil level satu untuk kiper. Kira-kira bulan November nanti baru ada kursus kepelatihan untuk kiper, tapi dasarnya dari sini dulu,” kata Ferry.
Setelah mendapatkan materi pelatihan dengan tema filosofi sepakbola Indonesia (Filanesia) ini, Ferry pun mengaku mengatakan bahwa ia baru mengetahui tentang cara atau teknik latihan kiper yang jauh berbeda dari sebelumnya.
“Dari filosofi kepelatihan ini, saya baru tahu ternyata pola latihan kiper sekarang tidak seperti dulu. Dulu latihannya banyak dengan jatuh terbang tangkap atau tepis bola, tapi pola latihan kiper sekarang itu hampir 75% harus bisa menguasai bola dengan kaki, mereka dituntut punya skill di sini tidak hanya tangkap dan tepis bola,” jelasnya.
Selain Ferry Rotinsulu, dalam kursus kepelatihan lisensi C AFC yang dimentori oleh Emral Abus dan dipimpin oleh Mudari Karya ini juga diikuti mantan pemain Timnas lainnya yakni Cristian Gonzales, Muhammad Nasuha, Taufik Kasrun, Nasrul Koto dan Berti Tutuarim.
Kursus kepelatihan lisensi C AFC yang diadadakan di Kompleks National Youth Trainning Centre (NYTC), Sawangan, Depok, telah dimulai pada Senin (5/2/2018) dan akan berakhir pada 17 Februari 2018.