News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kritik Eks-Pilar Persib dan Persija Atas Rencana Naturalisasi Pemain: Manfaatnya Sejauh Mana?

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Diklat Persib yang juga mantan pemain Persib dan Persija Jakarta, Budiman Yunus saat diwawancarai awak media di Lapangan Lodaya Bandung, Selasa (6/2/2018).

TRIBUNNEWS.COM - Mantan pemain Persib Bandung dan Persija Jakarta, Budiman Yunus, mengkritik soal kembali mencuatnya rencana naturalisasi sejumlah pemain.

Menurut Budiman, rencana itu menjadi langkah mundur bagi sepak bola Indonesia.

Dia mengatakan, kehadiran para pemain naturalisasi kian mempersempit peluang pesepak bola lokal masuk timnas. Situasi serupa juga akan berlaku di level klub.

"Saya sebagai pembina sangat menyayangkan karena potensi pemain bola kita banyak," ujar Budiman, Selasa (6/2/2018).

Pelatih Diklat Persib itu menjelaskan, upaya naturalisasi pemain harus dibarengi rencana yang terukur.

Sebab, berkaca pada pengalaman beberapa tahun lalu, kehadiran pemain naturalisasi tak kunjung memberi dampak signifikan terhadap prestasi sepak bola Indonesia di kancah internasional.

Bahkan, pemain naturalisasi seperti John van Buckering, Ruben Wuarbanaran, atau Tonnie Harry Cusell Lilipaly tak jelas keberadaannya.

" Naturalisasi itu manfaatnya sejauh mana? Contoh kemarin, ada naturalisasi secara usia di atas 30 tahun, secara kualitas enggak begitu istinewa. Jadi, sangat disayangkan. Targetnya juga harus direncanakan. Jangan sampai naturalisasi sekali kejuaraan enggak dipakai lagi. Mending pemain binaan lokal saja, kan untuk masa depan klub dan timnas," tuturnya.

Budiman menilai, rencana naturalisasi pemain juga membuyarkan semangat pembinaan usia dini.

"Ini langkah mundur dengan banyaknya SSB, akademi, peluang pemain potensial lebih tertutup. Ini enggak fair, kenapa tidak mencari berlian ke daerah. Contoh blusukan Indra Sjafri," ucapnya.

Budiman berpendapat, potensi pemain muda lokal harus lebih dimaksimalkan lagi.

Regulasi penggunaan pemain muda di beberapa kompetisi kemarin sudah terbukti mampu melahirkan sejumlah pemain muda berbakat.

"Iya harusnya kompetisi usia muda diperbanyak. Porsi pemain muda harus lebih dioptimalkan di Liga 1. Adanya regulasi kemarin sudah jadi kemajuan. Sejauh ini, saya belum melihat ada pemain naturalisasi yang bisa membantu kita. Di beberapa kejuaraan juga, mereka belum memberikan prestasi," ucapnya.  Kontributor Kompas.com Bandung/Dendi Ramdhani

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini