TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Duel seru bek sentral Aymeric Laporte kontra striker Jamie Vardy bakal jadi pusat perhatian saat Manchester City menjamu Leicester City di pekan ke-27 Liga Primer Inggris di Stadion Etihad, Minggu (11/2/2018) dini hari nanti.
Laporte yang datang ke Etihad dari Athletic Bilbao dengan nilai 57 juta pound pada bursa transfer musim dingin kemarin, menjadi bek termahal kedua di dunia setelah Virgil Van Dijk di Liverpool. Pemain 23 tahun asal Prancis ini tampil impresif dalam debutnya saat City menggebuk West Bromwich 3-0 (3/2/2018).
Tercatat, dia menorehkan 95 persen umpan akurat yang menjadi nilai tertinggi di tim. Bersama Nicolas Otamendi, dirinya menjadi benteng tangguh yang membuat The Baggies hanya punya kesempatan tiga kali melepaskan tendangan ke gawang, dengan hanya sekali mengarah sasaran.
Profil Laporte hampir mirip dengan John Stones, dengan umpan jauh yang sangat kuat. Bedanya, kekuatan utamanya ada di kaki kiri. Rata-rata, ia menorehkan 7,4 umpan jarak jauh akurat di setiap laga. Catatan itu membuatnya jadi pemain dengan statistik terbaik untuk pemain di bawah 25 tahun di liga liga terbaik Eropa.
Dengan tinggi 191cm, Laporte lebih jangkung dari Stones (188cm), dan Otamendi (183cm), yang membuatnya jago duel udara. Ia menang 71 persen dari 69 kali duel udara di La Liga - yang jadi rekor terbaik di sana.
Laporte memang jago dalam urusan passing, dan duel udara, namun dini hari nanti ia harus meladeni striker tercepat di Liga Primer musim ini, Jamie Vardy. Mesin gol Leicester ini menorehkan rekor kecepatan lari 35,1 kilometer perjam musim ini.
Bomber timnas Inggris ini sudah mengemas 12 gol di La Liga musim ini, hanya terpaut satu gol dari rekor 13 gol musim lalu. Tujuh laga terakhir, ia mengemas lima gol, dan rutin membobol gawang lawan di tiga laga terakhir, meski dua lahir dari penalti.
Jika bisa mencetak gol lagi dini hari nanti, itu akan jadi kali pertama Vardy empat kali beruntun membobol gawang lawan di Liga Primer, sejak rekor fenomenalnya mengemas gol di sebelas laga beruntun pada 2015 lalu.
Dan potensi untuk mencetak gol cukup besar, mengingat rekornya selama ini yang terbilang cemerlang melawan tim enam besar di Liga Primer. Dari jajaran striker top, Vardy paling produktif membobol gawang tim elite di empat musim terakhir. Dengan 22 gol dari 42 laga, ia melewati Sergio Aguero (21 gol dari 31 laga), dan Harry Kane (17 gol dari 32 laga).
Sayangnya, kekuatan Leicester berkurang lantaran sang winger, Riyad Mahrez yang selama ini jadi pemasok umpan Vardy, harus absen. Mahrez masih ngambek karena gagal pindah ke City. Ia menghilang dari dua laga The Foxes terakhir.
Kedua tim menatap laga ini dengan modal kurang meyakinkan. City secara mengejutkan ditahan Burnley 1-1. di laga terakhir. Sedang Leicester belum pernah menang di dua laga terakhir setelah kalah 1-2 dari Everton, dan ditahan Swansea 1-1.