Andrew Sihombing/BolaSport.com
TRIBUNNEWS.COM - Tak banyak yang menyadari, tapi Sandi Darma Sute merupakan salah satu pilar terpenting keberhasilan Persija Jakarta merengkuh trofi Piala Presiden 2018.
Persija Jakarta keluar sebagai juara setelah menang 3-0 atas Bali United di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (17/2/2018).
Dua gol Macan Kemayoran diciptakan oleh Marko Simic (20' dan 45+2'), sementara gol penutup berasal dari Novri Setiawan (64').
Dua nama tersebut menerima apresiasi sebagai pencetak gol tim asuhan Stefano Cugurra.
Tapi, bila tanpa Sandi Sute, Persija boleh jadi tak bakal bisa memenangi pertandingan itu dengan nyaman.
Stefano Cugurra mengambil keputusan jitu dengan memerintahkan anak buahnya bermain lugas sepanjang pertandingan.
Total 21 pelanggaran dilakukan oleh Ramdani Lestaluhu Cs sepanjang pertandingan.
Gaya lugas ini membuat pemain Bali United tak nyaman menguasai si kulit bundar hingga sering salah melepas operan.
Labbola mencatat bahwa hanya 233 dari total 325 operan pemain Bali United yang akurat.
Angka 71 persen operan tepat sasaran itu adalah tingkat akurasi passing terendah Bali United dalam 7 pertandingan yang dilakoninya sepanjang Piala Presiden 2018.
Kacaunya pola permainan Bali United diperparah oleh tekel demi tekel yang dilancarkan pemain Persija.
Tercatat sebanyak 34 tekel dilakukan oleh pemain Persija, di mana 13 di antaranya sukses mematahkan serangan Bali United.
Di antara total tekel tersebut, 10 di antaranya dilakukan oleh Sandi Sute (3 sukses).
Pemain kelahiran Palu pada 25 tahun silam itu pun tercatat sebagai pemain yang melakukan tekel terbanyak di final Piala Presiden 2018.
Sandi Sute betul-betul membuat pemain berteknik tinggi milik tim lawan, seperti Nick van der Velden, mati kutu.
Pemain asal Belanda yang disebut terakhir ini punya akhirnya sering melakukan kesalahan operan. Tingkat akurasi passing Van der Velden pada laga puncak Piala Presiden 2018 hanya mencapai 64 persen.
Kegarangan Sandi Sute tak berkurang kendati ia kerap menjadi sasaran kejahilan pemain lawan dan sempat disikut pemain Bali United di tengah laga.
Pada laga tersebut, Stefano Cugurra menurunkan Ramdani Lestaluhu dan Rohit Chand sebagai pion lini tengah bersama Sandi Sute.
Di antara ketiganya, adalah Sandi Sute yang mengemban beban defensif terbesar. Sandi Sute pula satu-satunya dari tiga gelandang Persija saat kick-off yang tetap berada di lapangan hingga peluit akhir dibunyikan.
Mungkin tak banyak yang melihat peran pentingnya, tapi Sute patut didaulat sebagai salah satu pahlawan Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno malam itu.