Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kejuaraan sepakbola yang diperuntukan bagi warga NTT, Wuamesu Indonesia Cup II kembali akan dihelat pada pertengahan tahun ini.
Komunitas Diaspora asal Ende – Lio yang berada di Jakarta, menjadi biang tercetusnya kejuaraan yang bertujuan untuk menjalin silaturahmi antarwarga NTT khususnya yang berada di Jabodetabek.
Edisi perdana, Wuamesu Indonesia Cup telah diadakan pada 2016 silam. Saat itu, kesebelasan PSN Ngada mampu menjadi kampiun Wuamesu Indonesia Cup I setelah mengalahkan Persami Maumere.
Ketua Umum Wuamesu Indonesia, Yosef Tote B. Badeoda menuturkan bahwa kejuaraan ini kembali diadakan sebagai tujuan untuk memperkuat tali persaudaraan antarwarga NTT dan menumbuhkan nilai yang lebih positif sehingga menghapus stigma orang NTT yang terkenal dengan kekerasannya.
“Kejuaraan ini kami adakan dua tahun sekali. Kami sengaja menggelar ajang ini supaya kita sebagai warga NTT khususnya di Jabodetabek bisa saling dukung antara warga NTT dan untuk memperkuat tali persaudaraan,” kata Yosef Tote B. Badeoda.
“Lewat ajang ini kami juga mencoba menjadi wadah positif bagi warga NTT di Jabodetabek. Mereka tak hanya bertanding, dari kami nanti juga bisa saling tukar pikiran untuk membangun budaya-budaya yang lebih positif lagi,” tambahnya.
Wuamesu Indonesia Cup edisi kedua kali ini akan diselenggarakan lebih meriah dibanding tahun perdana.
Pasalnya, tak hanya kenaikan total hadiah yang semuala sekitar 200 juta kini menjadi 300 juta, ajang dua tahunan ini juga akan menampilkan pameran budaya NTT dan menghadirikan pemain sepakbola asal NTT seperti Fulgensius Billy Paji Keraf yang kini memperkuat Persib Bandung.
Sementara itu mengenai pendaftaran, Ketua Panitia Wuamesu Indonesia Cup II, Albin Laurent, mengungkapkan saat ini pendaftaran belum resmi dibuka. Tapi peminatnya sudah setengah dari target yang telah diharapkan.
“Saat ini yang daftar sudah ada dari 10 kabupaten kota di NTT yang berdomisili di Jabodetabek. Ini berarti sudah separuh dari target," kata Albin Laurent.
Mengenai peraturan, hanya pemain NTT atau keturuanan saja yang boleh mengikuti ajang tersebut. Mengenai batas usia, pemain yang didaftarkan harus di bawah 25 tahun, dan hanya membolehkan satu tim diperkuat tiga pemain yang maksimal berumur 28 tahun.
Nantinya, kejuaraan tersebut akan dihelat di Stadion di seputaran Jakarta, dan pertandingan akan dimaikan setiap Sabtu dan Minggu dengan menggunakan sistem setengah kompetisi atau dibagi ke dalam peyisihan grup.