Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - 2018 sepertinya menjadi tahun sial bagi Hatem Ben Arfa. Kariernya di Paris Saint Germain makin tak jelas. Sudah itu, ia didepak pula oleh kekasihnya, Miss Universe 2016 Iris Mittenaere.
Banyak yang tak percaya ketika Striker Paris Saint Germain (PSG), Hatem Ben Arfa menggandeng Miss Universe 2016 asal Prancis, Iris Mittenaere akhir tahun lalu. Maklum saja, nama Ben Arfa di PSG sudah nyaris terlupakan karena belum pernah tampil satu kali pun musim ini. Karenanya, banyak orang menyindir, prestasi terbaik penyerang yang dikenal bengal ini di Prancis adalah ketika ia berhasil mendapatkan Iris Mittenaere.
Kedekatan striker 30 tahun dengan peraih model dan aktris berusia 24 tahun itu terendus saat menghabiskan waktu di sebuah klub malam di Prancis beberapa waktu lalu. Foto keduanya yang tengah bergandengan pun menjadi cover di majalah Prancis, Public. "Mereka sangat mesra. Masuk bergandengan tangan, duduk berduaan, dan berciuman di depan umum," ujar seorang saksi mata, saat itu.
Sayangnya, kemesraan itu ternyata tak bertahan lama. Kemarin, media di Prancis ramai memberitakan bahwa sang miss Universe 2016 itu sudah mendepak Ben Arfa, tanpa alasan yang jelas. Dan perempuan cantik berambut pirang ini pun kembali ke pelukan kekasih lamanya, Kev Adams.
Majalah Prancis, Closer misalnya yang memampang foto Iris bersama komedian Kev Adams di sebuah restoran. Seorang sumber di majalah tersebut mengungkapkan, Iris bertemu dengan komedian berusia 26 tahun tersebut untuk merayakan ulang tahunnya di restoran Victoria di Paris. "Iris datang sendiri pukul 01.00. Disusul kemudian dengan Kev Adams. Dan keduanya menghabiskan malam berduaan," ujar sumber tersebut.
Kabar itu pastinya menjadi pukulan tambahan yang bikin Ben Arfa makin sempoyongan. Di PSG sendiri, ia merasa sudah tak merasa eksis lagi, alias seperti terlupakan. Mantan winger Newcastle ini bergabung dari Nice pada 2016. Musim lalu, ia tampil 23 kali di Ligue 1. Namun, musim ini dia dimasukkan ke skuat cadangan, tanpa pernah bermain satu kali pun.
Pengacara Ben Arfa bahkan mengancam akan melakukan langkah hukum September lalu, jika kliennya tak juga diturunkan. "Apa yang saya alami di PSG sangat rumit, saya memiliki perasaan bahwa saya sudah tidak eksis," kata Ben Arfa kepada majalah sepak bola Prancis So Foot.
"Anda harus belajar untuk hidup dengan itu. Pada suatu titik, hidup saya sebagai pesepak bola akan berakhir, akan ada masa ujian lainnya, seperti penyakit. Tapi, belajar untuk merasa tidak ada setelah Anda eksis, atau setelah apa yang telah Anda lakukan sebelumnya, itu sulit," katanya.