TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade mengakui bahwa dia tak memiliki saham sepersen pun di klub berjulukan Macan Kemayoran.
Ditegaskannya, Gede Widiade hanya profesional yang dipekerjakan dengan kontrak kerja.
Dengan status itu, Gede Widiade mengaku bisa saja dia diberhentikan dari jabatannya saat ini di Persija.
"Saya enggak perlu dua tahun, kalau besok diminta selesai ya selesai. Tak perlu saya dua tahun, besok selesai selesai tugas saya sebegai direksi klub profesional," kata Gede Widiade di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (7/3/2018).
"Makanya sekarang, semua harus profesional. Jangan semua negatif thinking, orang lari semua nanti yang profesional. Nanti tarkam lagi yang ada," ujarnya.
Pengusaha properti itu pun akhirnya mengungkap durasi kontrak yang mengikatnya bersama Persija.
"Saya dikontrak selama jangka waktu yang ada pada akta perusahaan, empat sampai lima tahun. Tetapi sebelum itu, saya bisa diberhentikan kapan saja, besok bisa, lusa juga bisa," ujarnya.
Fakta terbaru mengungkapkan bahwa Gede Widiade ternyata tak memiliki saham sepersen pun di Persija.
Justru Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono yang memiliki saham mayoritas sebesar 80 persen untuk klub berjulukan Macan Kemayoran itu.
Joko Driyono tak sendiri, dia bersama Tigorshalom Boboy dan Kokoh Afiat menguasai saham Persija melalui PT Jakarta Indonesia Hebat (JIH).