Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persija Jakarta akan menjamu tim asal Vietnam, Song Lam Nghe An (SLNA) pada matchday keempat Grup H Piala AFC 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/3/2018).
Jelang pertandingan yang akan dimainkan pada pukul 18.30 WIB tersebut, sejumlah personel aparat keamanan pun sudah siap di area penjagaan.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Roma Hutajulu mengatakan, kali ini untuk pemeriksaan tiket dilakukan scan barcode sebanyak dua kali.
Hal ini dilakukan agar seluruh suporter yang ada di ring dua merupakan suporter yang telah memiliki tiket asli.
“Ya, untuk pemeriksaan tiket akan dilakukan sebanyak dua kali. Yang pertama di ring tiga akan di scan dengan barcode dan pemeriksaan body checking, jadi masuk ke area GBK ini adalah para suporter yang sudah pasti memiliki tiket yang asli,” ujar Roma Hutajulu saat ditemui di seputaran GBK.
“Kemudian untuk masuk ke stadion, tiket tersebut di-scan kembali berdasarkan zona dan kursinya yang tertera di tiket,” tambah Roma Hutajulu.
Baca: Cepat Nyetel dengan Marko Simic, Begini Cerita Winger Persija Jakarta Riko Simanjuntak
Hal ini berkaca pada pertandingan lalu saat Persija Jakarta kontra Tampines Rovers, di mana para suporter Persija, The Jakmania ada yang kedapatan membeli tiket palsu dari calo di area GBK.
Ia pun berharap agar suporter bisa lebih dewasa dalam membeli tiket.
Baca: Meski Kalah dari Persija Jakarta, Pelatih Tampines Rovers Mengaku Senang Bermain di Stadion SUGBK
Bahkan, untuk menghindari adanya calo, tiket laga Persija Jakarta versus SLNA sudah tidak lagi dijual resmi di GBK, dan ia pun memastikan tidak akan ada calo lagi.
“Saya harap ke depannya para suporter lebih dewasa, karena sekarang sudah tidak ada lagi tiket yang dijual di lapangan, tiket sudah dijual habis di korwil masing-masing, online juga sudah habis dan penukarannya di Blok S. Jadi tiket box tidak ada yang buka hari ini, saya kira calo pun juga tidak akan ada,” jelas Roma Hutajulu. (*)