TRIBUNNEWS.COM - Egy Maulana Vikri akhirnya buka suara terkait dengan isu rasialis yang sempat menimpa dirinya usai resmi bergabung dengan klub Polandia, Lechia Gdansk.
Hal itu terjadi ketika suporter lawan Lechia Gdansk membentangkan spanduk yang berisi ejekan soal kehadiran Egy di Liga Polandia.
Pada laga Lechia Gdansk kontra Lech Poznan, Jumat (16/3/2018), ada sebuah spanduk yang berisikan kata-kata tak senonoh dengan gambar Egy Maulana tengah tersenyum menggunakan ikat kepala klub barunya.
dalam keterangan akun twitter tersebut, suporter garis keras Lech Poznan menyindir Lechia Gdansk yang telah merekrut Egy Maulana, seorang pemain berusia 17 tahun karena mempunyai follower instagram sebanyak 650.000.
Kendati diterpa isu tak mengenakkan, pemain timnas U-19 Indonesia ini enggan berkomentar banyak soal hal tersebut.
Pesepakbola jebolan Diklat Ragunan ini menilai hal tersebut merupakan sebuah kewajaran dalam dunia kulit bundar.
"Wajarlah, ya namanya juga baru pertama," ujar Egy saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden seusai bertemu Presiden Joko Widodo, dilansir BolaSport.com dari Kompas.com, Jumat (23/3/2018).
Bahkan, Egy bertekad untuk bermain semaksimal mungkin selama berseragam Lechia Gdansk.
"Pasti saya mau main bisa lebih bagus, lebih baik ke depannya dan bisa buat Indonesia bangga," kata dia.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang mendampingi Egy saat menemui Presiden Jokowi pun menimpali, "Enggaklah, ini soal bahasa saja ya, Gi?"
Pemain yang masih berusia 17 tahun tersebut menganggukkan kepala.
(Baca Juga: Begini Pemberitaan Media Asing soal Kemenangan Besar Timnas U-23 Indonesia)
Imam menambahkan, isu-isu semacam itu wajar menerpa orang baru bergabung di sebuah klub. Apalagi, di klub tersebut, Egy diyakini akan bersinar.
"Wajarlah karena nomornya 10 kan, orangnya kecil lagi. Untung wajahnya sedikit Eropa," ucap Menpora berseloroh.