TRIBUNNEWS.COM - Michael Essien yang telah terdepak dari skuat Persib musim 2018, mendapatkan kabar duka.
Kabar terakhir terkait Michael Essien bahwa ia masih berstatus pemain Persib.
Namun di tengah ketidakjelasan nasibnya di Persib, mantan pemain Chelsea itu sedang dirundung duka.
Duka Essien dikarenakan kepergian legenda Chelsea dan Timnas Inggris Ray Wilkins.
Hal tersebut ia unggah di akun Instagram pribadinya.
"Rest In Peace buddy (istirahat dalam damai, teman)," tulis Essien dengan emotikon sedih dan menangis, dikutip BolaSport.com dari @iam_ess.
Essien (pemain) dan Wilkins (asisten manajer) pernah bahu membahu membawa Chelsea meraih prestasi sejak musim 2008-2009 hingga 2010-2011.
Keduanya sama-sama merasakan gelar Liga Inggris dan Piala FA pada musim 2009-2010.
Wilkins pernah menjabat sebagai asisten empat manajer berbeda di Chelsea.
Keempat manajer tersebut adalah Gianluca Vialli, Luiz Felipe Scolari, Guus Hiddink, dan Carlo Ancelotti.
Carlo Ancelotti pernah menggambarkan Ray Wilikins sebagai "darah biru asli".
Menurut The Telegraph yang dikutip BolaSport.com, Ray Wilikns meninggal pada usia 61 tahun karena menderita serangan jantung.
Sejak berkarier sebagai pemain, Wilkins sudah memiliki keterkaitan dengan Chelsea.
Ray Wilkins memulai karier dari akademi dan menghabiskan enam tahun bersama Chelsea.
Selama berkarier sebagai pemain, Wilkins memenangkan Piala FA bersama Manchester United pada 1983 dan gelar Liga Skotlandia bersama Rangers FC pada 1989.
Wilkins juga pernah membela Timnas Inggris dengan 84 caps, hingga ia dijuluki sebagai 'Butch'.