TRIBUNNEWS.COM - Sebagai langkah persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026, Maroko dikunjungi tim inspeksi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) pada Senin (16/4/2018) waktu setempat.
Selama tiga satuan tugas berisi lima anggota yang diutus itu melihat kesiapan negara Afrika bagian utara tersebut.
Mereka mengunjungi stadion, fasilitas pelatihan, lokasi penggemar, dan pusat media.
"Maroko menawarkan FIFA dan keluarga sepak bola global konsep yang inovatif dan kompak untuk memastikan efisiensi operasional, profitabilitas luar biasa dan sebuah warisan abadi di Maroko dan Afrika," kata presiden komite penawaran Maroko, Moulay Hafid Elalamy.
"Piala Dunia di Maroko tidak hanya akan menjadi sumber kebanggaan, tetapi juga katalisator pembangunan yang hebat."
Keputusan tuan rumah Piala Dunia 2026 akan dibuat pada 13 Juni di Kongres FIFA, sehari sebelum Piala Dunia dimulai di Rusia.
Maroko mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026 mewakili Afrika di tengah persaingan sengit upaya gabungan Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko menjadi tuan rumah Piala Dunia edisi tahun itu.
Dua hari setelah secara resmi mendaftarkan diri ke FIFA, kepala komite perencanaan Moulay Hafid Elalamy menyampaikan kesiapan dan tekad negaranya kepada pers untuk menuanrumahi turnamen itu.
Negara berbentuk kerajaan yang berada di Afrika Utara itu telah memilih 12 kota untuk menggelar Piala Dunia dan mengajukan 14 stadion.
Casablanca, pusat ekonomi Maroko, dan Marrakesh, ibu kota pariwisata Maroko, masing-masing akan memiliki dua stadion, sementara stadion lainnya akan disebar di seluruh Maroko.
Stadion terbesar akan dibangun di Tangiers dan memiliki kapasitas 93.000 kursi.