TRIBUNNEWS.COMĀ - Pemburu di Manchester Biru, buku karangan Hanif Thamrin akan dituangkan ke dalam layar lebar.
Manchester City, klub sepakbola asal Inggris yang menjadi juara kompetisi Premier League musim 2017/2018 memiliki banyak cerita.
Hanif merupakan orang pertama Indonesia yang bekerja skuat berjuluk The Citizens itu.
Ia bercerita di mana anak Payakumbuh, Sumatera Barat, yang merantau ke London untuk menyelesaikan sekolah S2, namun menghadapi rintangan dan kesulitan selama hidup di sana.
Ia pun keluar dari zona nyaman hingga akhirnua dapat bekerja di Manchester City.
"Lewat film Pemburu di Manchester Biru, saya ingin memberitahu anak muda Indonesia bahwa bekerja di klub sepak bola Premier League bukan hanya sekedar impian, tapi bisa diwujudkan," kata Hanif Thamrin, mantan Direktur Media dan Hubungan Internasional PSSI, dalam jumpa pers di Oreima Films, Jakarta Selatan, Jumat (11/5/2018) sore WIB.
Tokoh Hanif Thamrin bakal diperankan oleh Adipati Dolken serta melibatkan aktor Ganindra Bimo yang berperan sebagai Pringga, sahabat Hanif Thamrin di Manchester.
"Saya senang sekali dapat memerankan Hanif di film ini. Sepak bola adalah olahraga favorit saya, bahkan saya punya cita-cita ingin menjadi atlet sepak bola. Passion saya terhadap sepak bola akan saya wujudkan di dalam film ini, dan semoga dapat menginspirasi anak muda Indonesia yang mempunya mimpi besar dalam mewujudkannya," ucap Adipati Dolken.
Soal Penilaian Harian & Pembahasan Kunci Jawaban Geografi Kelas 12 SMA/MA Pola Keruangan Desa & Kota
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Bab 2 Kurikulum Merdeka : Iklan, Slogan dan Poster
Film Pemburu di Manchester Biru akan memulai shooting di Kota London dan Manchester pada akhir Mei mendatang.
Film ini diproduksi oleh Oreima Films, dan disutradarai Rako Prijanto.
Hanif Thamrin sendiri terlibat dalam film ini sebagai salah satu produser bersama Reza Hidayat.
"Industri film Indonesia semakin maju dan berkembang, kita sebagai penikmat film butuh tontonan yang beragam, karena film sebagai sarana hiburan tentu harus bervariasi. Film Pemburu di Manchester Biru memberikan rasa baru ketika kita membutuhkan hal yang berbeda di tengah-tengah keberagaman. Memberikan pembelajaran bagi kita masyarakat yang sudah terbukti pencinta sepak bola," ungkap sutradara yang meraih penghargaan FFI 2013 tersebut.
"Ketika saya membaca kisah Hanif, saya langsung bermimpi bisa bekerja di klub sepak bola ternama, dan bertemu dengan idola impian, bahkan bekerja di tempat impian semua para pencinta sepak bola adalah sebuah kesan yang tidak akan terlupakan. Kisah ini menginspirasi bagaimana kita sebagai putra Indonesia bisa menjadi bagian dari dunia, dan bekerja di sebuah klub olahraga manapun. Bertemu dengan idola kita setiap hari dan bersorak untuk tim idaman yang kita bela dari kecil," timpal Reza Hidayat.