TRIBUNNEWS.COM - Pengurus PSMS Medan buka suara soal pemecatan dua asisten Djadjang Nurdjaman, Muhammad Yusuf Prasetyo alias Yoyok dan Suwanda.
Manajemen menilai keduanya tak memiliki kontribusi penting bagi kemajuan tim.
“Bukan tidak ada koordinasi dengan beliau (Djadjang Nurdjaman --Red)."
"Kami dipanggil rapat oleh pembina, sementara Djadjang sudah pulang tanpa ada izin dengan manajemen,” ujar Dodi Taher, CEO PSMS Medan, kepada BolaSport.com.
Demi menyelamatkan PSMS Medan dari zona degradasi, Dodi merasa harus hadir dalam rapat dengan pembina.
“Kami harus lihat letak kekurangannya. Kalau saya lihat, stamina pemain menurun. Nah, Yoyok itu tak bisa juga memberikan masukan-masukan yang positif bagi Djadjang. Akhirnya kami masukan Suharto AD,” ucap Dodi.
Pada tengah pekan lalu, PSMS memang memutuskan memberhentikan kedua asisten Djanur tersebut.
Masalah membesar saat sang pelatih ternyata tak tahu-menahu soal pemberhentian Yoyok dan Wanda.
Kehadiran Suharto AD pun diharapkan mampu memberikan input bagus untuk komposisi skuat PSMS di putaran kedua.