TRIBUNNEWS.COM - Manajamen PSMS Medan melakukan evaluasi yang berujung pencoretan besar-besaran menyusul buruknya pencapaian tim hingga pekan ke-13 Liga 1 2018.
PSMS hanya mampu duduk di posisi ke-14 di klasemen sementara hingga pekan ke-13.
Personel tim pertama yang dicoret adalah gelandang asal Namibia, Sadney Urikhob.
Setelah Sadney, giliran dua asisten pelatih Djadjang Nurdjaman yang didepak, yaitu Yusuf Prasetyo dan Suwanda.
Menanggapi situasi yang sedang terjadi di tim, Kapten Ayam Kinantan Legimin Rahardjo tetap berpikir positif dengan menganggap hal itu adalah untuk kebaikan PSMS sendiri.
"Semua pasti ada alasan dari pengurus karena semua keputusan ada di pengurus. Itu pasti terbaik dari pengurus, semua pasti demi kebaikan PSMS," kata Legimin, Minggu (10/6/2018) di Medan.
Pencoretan dalam tim membuat adanya perbedaan paham antara CEO PSMS, Dodi Taher, dengan Djadjang Nurdjaman.
Pemain bernomor punggung 24 ini pun menegaskan tak ingin mencampuri hal tersebut.
"Kalau kita dari pemain fokus buat latihan dan menjalani pertandingan saja, kami tak ingin memasuki ranah tersebut," kata Legimin.
Bahkan, pencoretan lanjutan kabarnya akan diadakan setelah jeda pertengahan Liga 1.
Legimin mengaku tak takut bila namanya termasuk daftar pemain yang dievaluasi tim.
Karena baginya hal tersebut wajar bila memang pemain tak dapat memberikan kontribusi seperti yang diinginkan manajamen.
"Sebagai pemain kita siap saja dengan semua keputusan pengurus. Kalau sudah tak dibutuhkan dan sudah tak maksimal siapa saja bisa dicoret termasuk saya," pungkasnya.