News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Gelandang Persib Bisa Bermain 90 Menit, PSIS Singgung Soal Perlakuan yang Diterima Striker Persija

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Persib Bandung Oh In Kyun saat bersusaha meloloskan diri dari adangan pemain PSMS Medan di Stadion Teladan, Medan, Selasa (5/6/2018).

TRIBUNNEWS.COM - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi angkat bicara soal kontroversi dimainkannya pemain Persib Bandung, Oh In-kyun yang sedang dihukum Komdis PSSI.

Yoyok Sukawi mengaku awalnya tak tahu bahwa gelandang Persib Bandung, Oh In-kyun disanksi Komdis PSSI.

Pemain asing asal Korea Selatan itu dimainkan penuh selama 90 menit oleh Persib melawan PSIS, Minggu (8/7/2018).

Yoyok mengaku baru mengetahui Oh In-kyun disanksi dari rekan-rekan media yang menginformasikan kepadanya.

"Kami baru mendapatkan informasi dari kawan-kawan media. Jadi In Kyun ternyata diputus 4 Juli 2018 dan isi putusannya itu, In Kyun dilarang bermain dua kali melawan PSIS dan Perseru," kata Yoyok Sukawi kepada wartawan.

"Itu sudah keluar suratnya, tetapi surat itu dikirim ke Persib pada 8 Juli 2018 dini hari WIB. Selanjutnya sore hari, Persib protes," ujarnya menambahkan.

Dijelaskannya lagi, dia mengaku heran protes Persib terhadap putusan itu dikabulkan oleh Komdis PSSI yang kemudian menunda hukuman sang pemain.

Apalagi, ada kasus serupa yang pernah menimpa penyerang Persija Jakarta, Marko Simic yang dijatuhi larangan bertandingan pada H-1 menjelang laga kontra Persebaya.

"Lalu, saya tidak mengerti, siapa yang bilang atau bagaimana, menurut Persib, Komdis PSSI bicara In Kyun boleh bermain. Karena Persib protes. Sehingga malam itu Persib mainkan In Kyun," tutur Yoyok.

"Sebelum kasus ini, kemarin ada kasus yang sama menimpa Marko Simic di Persija. Kasusnya sama, diputuskan sudah lama, tapi surat datangnya berdekatan."

"Sama-sama telah diputuskan setelah technical meeting. Tapi saat itu, Persija protes juga. Tapi tidak dikabulkan," ucapnya.

Dia tak akan melakukan protes atau banding, tapi heran kenapa bisa kasus yang sama tapi perlakuannya berbeda.

"Cuma pertanyaan saya, kasus yang sama tapi perlakuan berbeda. Ini tidak bener untuk sepakbola Indonesia. Mestinya, kasus sama, perlakuan juga sama, siapapun itu," ucapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini