TRIBUNNEWS.COM - Tak terasa Piala Dunia 2018 telah berakhir, dan kini mata pemerhati sepakbola mulai tertuju pada bursa transfer.
Salah satu klub yang menggeliat panas di bursa transfer kali ini adalah Liverpool.
Setelah resmi merekrut Shaqiri, Fabinho, dan Keita, The Reds pun merogoh kocek dalam lagi untuk mendatangkan pemain anyar.
Kali ini, fokus transfer Liverpool adalah untuk memperkuat lini belakang mereka yang rapuh.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Liverpool pun mengambil solusi yang begitu mencengangkan.
Pada hari Jumat lalu (20/7/2018), Liverpool telah mengumumkan secara resmi kedatangan kiper baru mereka, Alisson Becker.
Alisson didatangkan dari AS Roma dengan mahar 67 juta pound atau 75 juta euro.
Kedatangan Alisson dan beberapa pemain rekrutan Klopp ini membuat The Reds jadi salah satu tim unggulan dalam Liga Inggris musim depan.
Bahkan beberapa bandar judi seperti Dabble Bet langsung mengunggulkan Liverpool dengan angka 9/2 (5.50) karena rekrutan pemainnya yang dibilang banyak pihak begitu tepat.
Prediksi tersebut pun menempatkan Liverpool sebagai tim urutan ke-2 yang berpeluang raih gelar juara Premier League 2018/2019.
Peluang juara Liverpool ini masih kalah dengan angka 4/6 (1.67) yang dimiliki Manchester City di posisi teratas.
Lantas bagaimana pendapat Manchester City terkait banyaknya bandar judi yang mengunggulkan Liverpool ini?
Salah satu punggawa andalan The Citizen, Leroy Sane pun angkat bicara.
Menilik statistik yang dikeluarkan oleh pihak bandar ini, Sane justru memiliki tanggapan lain.
Menurut pemain asal Jerman tersebut, bukan Liverpool lah yang menjadi saingan terberat Manchester City musim ini.
Melansir dari BBC, Leroy Sane justru mengatakan Chelsea yang akan menjadi pesaing terberat mereka kali ini.
Terkait alasannya, Sane menjelaskan bahwa kedatangan manajer anyar Maurizio Sarri akan membuat The Blues tampil mengerikan.
"Chelsea telah membawa seorang manajer baru (Sarri) yang sangat baik, cara bermain Napoli musim lalu begitu atraktif dan kami kewalahan kala berjumpa mereka (di Liga Champions) musim lalu" terang Sane.
Sebelum menggantikan Antonio Conte, Sarri telah melatih Napoli sejak 2015 sebelum hengkang dari klub tersebut pada akhir musim 2017-2018.
Dia membawa klub berjulukan I Partenopei itu finis di urutan kedua Liga Italia dengan selisih 4 poin dari Juventus di puncak klasemen.
Di tangan dinginnya pula, Napoli kerap menjadi tim yang membuat banyak klub kewalahan dengan gaya permainan mereka seperti apa yang dialami Manchester City di Liga Champions musim lalu.
(Tribunnews.com/Bobby Wiratama)