TRIBUNNEWS.COM - Goyang Maumere membuka pelaksanaan U-12 Coaching Clinic Okky Splash Youth Soccer Tour dan Coaching Clinic bersama pelatih tim nasional Indonesia, Indra Sjafri, di Sekolah Cipta Cendikia, Kp. Pisang, Keradenan, Cibinong, Bogor, Kamis (26/07/2018).
Ratusan peserta semangat mengikuti gerakan dan memenuhi lapangan yang berada di dalam sekolah tersebut.
Coaching Clinik Okky Splash Youth Soccer Tour dan Coaching Clinic menggandeng Kemenpora dan Indonesia Junior Soccer League (IJSL).
"Ini adalah kuasa tuhan bisa digelar di sini. Saya hanya punya niat baik ingin melihat bakat anak-anak tersalurkan sehingga nantinya muncul penain berbakat. Kita memiliki banyak potensi pemain, namun tidak bisa didiamkan, harus dibantu, ditemukan dan dilatih," ujar Mantan Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) Mayor Jenderal TNI (Purn) sekaligus Sekolah Cipta Cendikia, Syamsu Djalal, di lokasi.
"Kita ingin sepak bola indonesia jadi tontonan yang menarik dan berprestasi seperti ajang Piala Dunia kemarin. Kita harus bisa tampil seperti itu. Sebab, sepak bola menyatukan semuanya, termasuk seluruh elemen bangsa ini," imbuh Ketua Umum Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia (Pengprov TI) DKI Jakarta masa bhakti 2016-2020.
Jika tahun lalu hanya di Jabodetabek, tapi sekarang ada dienam kota, yakni Jakarta, Surabaya, Semarang, DI Yogyakarta, Bandung, dan Malang.
"Partisipasi peserta selalu meningkat, apalagi di Jabodetabek, sangat tinggi sekali. Semoga banyak bibit-bibit pemain yang bermunculan, imbuh Adi Samudi, Brand Manager Okky Splash.
Ditambahkannya lagi, diajang kompetisi nantinya juga ada pemilihan tim yang menang dan akan bermain di Okky Splash National Championship pada September 2018. Selanjutnya, sebanyak 16 pemain terbaik akan masuk dalam Okky Splash Soccer Team 2018 mewakili Indenesia di ajang Singa Cup 2018, di Singapura.
"Akhir pekan depan, kompetisi terakhir atau seri Jakarta, berlangsung di Buperta, Cibubur. Kami berkomitmen akan selalu mendukung pengembangan generasi anak Indonesia agar tumbuh aktif dengan meningkatkan animo olahraga sepak bola di kalangan anak-anak dan remaja," tuturnya.
Mantan Pelatih Timnas U-19 dan pelatih usia muda, Indra Sjafri, menambahkan jika hal ini merupakan gerakan yang harus dimassalkan.
Terlebih, adanya perhatian serius dari sponsor dan pemerintah yang telah berpengalaman pada liga usia dini. Keterlibatan industri dan swasta sangat diharapkan, sebab pemerintah tentunya tidak bisa berjalan sendiri.
"Grassroots mulai ada perhatian dan gairah. Kalau ingin sepak bola kita kuat, harus dimulai dari usia dini. Tiga tahap pembinaan harus benar-benar berjalan, di antaranya, yaitu grassroots dan youth motivation. Ini tahap belajar awal. Kalau belajar saja salah, lalu terus dilakukan, maka otomatis semua akan salah. Kita berharap, tidak hanya pemain, tapi pelatih juga kita berikan coaching clinic," ujar sosok yang sukses mengembangkan talenta pesepakbola di antaranya, yakni Evan Dimas Darmono, Maldini Pali, Hansamu Yama, Paulo Oktavianus Sitanggang, Hargianto dan Iham Udin Armaiyn tersebut.
"Kita sudah banyak tukang menendang bola, tapi akan kita buat yang profesional, yang memiliki budi pekerti, culture Indonesia, dan bisa menjadi model untuk anak-anak. Kita hanya perlu sabar, ini kan anak-anak yang labil, ngak mau bekerjasama, egois, makanya butuh orang khusus. Jangan sampai kita mendidik mereka tidak sesuai seharusnya," tambah mantan Pelatih Bali United tersebut.
"Soal teknik yang kita ajarkan yakni kontrol bola, menendang dan menggiring. Itu yang harus kita kenalkan. Selian itu menyangkut gizi juga penting, lalu attitude-nya, respek kepada orang lain, serta ragulasi juga kita kenalkan dari sekarang. Semua harua dimulai sedini mungkin, agar sesuai dengan apa yang kita inginkan," pungkasnya.