TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - GOBOLABALI, Yayasan yang bergerak di bidang pembinaan olahraga, bekerjasama dengan Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora bakal menggelar Liga Sepakbola Wanita memperebutkan Piala Menpora 2018.
Kompetisi yang bakal berlangsung mulai 11 hingga 15 Agustus 2018 tersebut, akan diselenggarakan di Stadion Beji Mandala Desa Pecatu, Kabupaten Badung, Bali.
Desa Pecatu merupakan salah satu kawasan yang dikenal memiliki obyek wisata pantai terbaik di Bali yaitu Dreamland Beach dan Sunset di Pura Uluwatu.
Liga akan diikuti sebanyak delapan tim dari tujuh provinsi di Indonesia. Kedelapan tim tersebut adalah PFA Bali (Bali), Neo Angels (Nusa Tenggara Barat), SOE Generation (Nusa Tenggara Timur), Bondowoso Puteri (Jawa Timur), Persijap Kartini (Jawa Tengah), GFV Foundation (Sulawesi Selatan) serta dua tim dari Provinsi DKI Jakarta yakni Team Asprov DKI dan Jakarta 69.
Kompetisi akan memainkan sebanyak 20 pertandingan terdiri dari 12 pertandingan di babak penyisihan group dan 8 pertandingan diputaran final champion dan plate.
Ketua Umum Yayasan GOBOLABALI, I Gusti Putu Agung Nuaba menyatakan tujuan dari perhelatan ini adalah memberi kesempatan kepada kaum hawa untuk unjuk kebolehan dalam mengolah si kulit bundar. Sekaligus pembuktian bahwa pembinaan sepak bola wanita di Indonesia juga dilaksanakan dengan serius seperti sepak bola pria.
Terkait persiapan, pria yang akrab disapa Bli Agung ini mengatakan secara umum persiapan sudah hampir 100%.
"Baik dari kesiapan venue, fasilitas pendukung seperti penginapan, transportasi lokal, kesiapan panitia. Kami juga sudah kordinasi dengan stake holder seperti Kepala Desa Pecatu beserta tokoh-tokoh masyarakatnya, Asosiasi PSSI Provinsi Bali, KONI Provinsi Bali. Dan semua memberikan dukungan yang sangat baik bahkan ASPROV PSSI Bali akan menurunkan team pengawas langsung dalam teknis pelaksanaan sehingga berjalan secara baik dan professional," jelas Agung.
"Kami juga akan bertemu dengan Dispora Bali. Setelah itu, pekan depan kami akan melaporkan langsung kepada Deputi III Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta di Jakarta bahwa persiapan penyelenggaraan Liga Sepak Bola Wanita 2018 di Bali berjalan dengan baik. Tinggal pelaksanaannya saja," ujarnya.
Agung lebih lanjut menjelaskan, kompetisi ini nantinya sebagai data base yang tidak hanya mendata seluruh pemain yang terlibat tetapi juga akan menyajikan tiga laporan yaitu laporan untuk stake holder dan manajemen tim yang berisi pencapaian fundamental pemain.
Seperti jumlah rata-rata sentuhan bola di setiap posisi, jumlah kesalahan passing, jumlah kesalahan kontrol, jumlah shooting on target yang semua akan tercatat menggunakan sistem IT berbasis Android dan Web yang dimiliki oleh GOBOLABALI.
Sehingga nantinya akan bermanfaat untuk pemantauan pemain-pemain yang berbakat untuk menjadi pemain professional.
I Gusti Putu Agung Nuaba mengaku senang karena perhelatan ini mendapat dukungan penuh dari Asprov PSSI Bali dan KONI Bali.
Komitmen untuk ikut menyukseskan perhelatan ini disampaikan Ketua PSSI Bali, Suardana dan Ketua KONI Bali, Ketut Suwandi saat menerima jajaran kepanitiaan Liga Sepak Bola Wanita Piala Menpora 2018 yang dipimpin Ketua GOBOLABALI, I Putu Agung Nuaba untuk beraudiensi di Kantor KONI Bali, Kamis (26/7).
"Kami mendukung penuh dan siap membantu untuk mensukseskan perhelatan ini. Ajang ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pesepakbola-pesepakbola wanita kita agar bisa bersaing di tingkat nasional dan internasional. Kami juga akan membantu dengan mencetak pelatih sepak bola wanita dan perangkat pertandingan bersertifikasi internasional," kata Ketua Asprov PSSI Bali, Suardana.
"Kami juga menyampaikan Hal kegiatan ini langsung ke PSSI Pusat," tandasnya.
Hal senada dikatakan Ketua KONI Bali, Ketut Suwandi.
"Kami sangat mengapresiasi dan salut atas keberanian panitia penyelenggara dengan dukungan Kemenpora untuk menggelar kompetisi ini. Harapan kami, liga ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga para pesepakbola wanita di Indonesia memiliki wadah untuk mengasah kemampuannya," kata Suwandi.
"Untuk menggalakan pembinaan sepak bola wanita di Indonesia dan Bali khususnya, Panpel sebaiknya bekerjasama dengan Pemerintah Daerah serta melibatkan Askab/Askot PSSI karena mereka yang punya atlet dan anggaran. Selain itu perlu juga bersinergi dengan sekolah-sekolah di tingkat SMP. Karena di sekolah banyak siswa yang memiliki talenta di bidang olahraga. Bahkan kegiatan pembinaan sepak bola wanita ini bisa dimasukkan sebagai salah satu cabor yang dipertandingkan di Porseni (Pekan Olahraga dan Seni) di sekolah-sekolah," ujarnya.
Suwandi juga berpesan kepada Panpel agar saat penyelenggaraannya nanti aktif mengajak masyarakat untuk datang ke venue pertandingan.