TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Kegagalan Brasil di Piala Dunia 2018 turut memengaruhi popularitas bintang mereka, Neymar.
Dijagokan angkat trofi Piala Dunia 2018, nyatanya Tim Samba hanya bisa melangkah sampai perempat final pada pesta sepak bola di Rusia.
Sosok yang paling disorot tentu saja adalah Neymar.
Selain kurang kontribusi, pemain termahal dunia itu juga menuai antipati publik lantaran beberapa kali melakukan diving.
Sebuah studi dari Kantar Sports menunjukkan adanya penurunan popularitas sang bintang di media sosial selama turnamen berlangsung.
Menjelang partai pertama Brasil melawan Swiss, sebanyak 28 persen netizen berkomentar negatif soal Neymar.
Jumlah tersebut melonjak jadi 61 persen seusai pertandingan.
Postingan buruk soal Neymar mencapai angka tertinggi, yakni 68 persen, ketika Brasil disingkirkan Belgia.
Dalam laga yang sama, hanya ada satu persen kicauan warganet yang memuji penampilan penyerang Paris Saint-Germain itu.
Studi ini menunjukkan bahwa rata-rata di setiap seratus komentar tentang Neymar, cuma satu yang bernada positif.
Bukan hanya semangat yang dibawa Neymar ke Negeri Beruang Merah, tetapi juga penata rambut.
Bahkan, menurut laporan dari Marca, ia sampai memboyong dua orang untuk mengurusi rambutnya.
Neymar tercatat muncul dengan lima potongan rambut berbeda selama kompetisi.
Ternyata, gaya kece Neymar tidak berbanding lurus dengan performanya di atas lapangan.
Eks bintang Santos itu hanya bikin dua gol dan satu assist.
Lebih banyak gaya ketimbang prestasi. Ungkapan tersebut cocok untuk menggambarkan kiprah Neymar selama Piala Dunia.