TRIBUNNEWS.COM - Eks-gelandang Borneo FC, Julien Faubert menegaskan bahwa dia tak punya masalah dengan pihak klub yang memutuskan untuk melepasnya.
Dijelaskan Faubert, Borneo tetap punya tempat di hatinya meski kariernya di Samarinda harus berhenti di tengah jalan.
Menurut pemain asal Perancis yang pernah berseragam Real Madrid ini, keputusan pihak klub melepas dirinya datang dari pelatih Borneo FC, Dejan Antonic.
"Hubungan saya dengan Borneo tak ada masalah, klub itu punya tempat di hati saya. Ini hanyalah keputusan dari pelatih (memutus kontraknya) bukan dari Borneo," kata Faubert dilansir BolaSport.com.
"Saya mengucapkan kepada semua orang di Borneo, mulai dari staf, fans, pekerja (di stadion), dan Presiden Nabil Husein. Semua restoran bagus, orang-orang ramah di jalanan, dan di semua tempat, semoga Tuhan memberkati mereka semua," ujarnya.
Eks-pemain West Ham United itu mengaku waktu kosongnya saat ini akan dimanfaatkan untuk beristirahat. Dan juga melupakan kesedihannya setelah dilepas Borneo.
"Selanjutnya, saya hanya ingin istirahat untuk melupakan keputusan ini, perlu diketahui, saya mendapat banyak tawaran dari klub-klub Asia Selatan. Tapi saya benar-benar ingin bertahan di Indonesia," tutur pemain berusia 35 tahun itu.
"Tapi saya menuruti penasihat saya Alister Veerasmy (agennya), kami akan mencari tantangan baru. Saya bugar dan tak mau menghadapi masalah bisnis dan politik lagi, hanya sekedar bermain sepak bola saja."
"Allah maha besar, tak akan pernah membiarkan ketidakadilan menang," ujarnya.
Borneo mengumumkan pernyataan resmi untuk melepas Faubert pada 25 Juli silam. Pria yang pernah perkuat timnas Perancis itu mencatat 15 penampilan dan 3 gol untuk tim berjulukan Pesut Etam.