TRIBUNNEWS.COM, TENGGARONG - PT Liga Indonesia Baru (LIB) berencana tidak akan menggunakan jasa penyerang asing pada kompetisi kasta teratas Liga Indonesia.
PT LIB selaku operator liga memang sedang berencana untuk melarang striker asing untuk bermain di Liga 1 pada musim depan.
Alasannya, keberadaan penyerang asing membuat pernyerang lokal kalah saing dan gagal meningkatkan kualitas.
Kekhawatirkan itu muncul setelah timnas U-23 Indonesia lebih sering menggunakan Alberto Goncalves dan Stefano Lilipaly pada Asian Games 2018.
Padahal keduanya merupakan pemain dari hasil naturalisasi dan bukan berasal dari bakal lokal.
Berbagai tanggapan muncul terkait wacana dari PT LIB yang melarang menggunakan jasa penyerang asing.
Ada yang merasa keberatan ada pula menanggapi sebaliknya.
Salah satu suporter yang terang-terangan keberatan dari wacana PT LIB adalah pendukung Mitra Kukar.
Noorhidayat salah seorang pendukung Mitra Kukarmengatakan jika pihaknya masih keberatan.
Menurutnya jika wacana dari PT LIB benar-benar terjadi, maka daya tarik Liga 1 akan berkurang.
"Masalah isu tersebut dari pihak suporter sangat tidak setuju," kata Noorhidayat.
"Sebab striker asing ini menambah daya magnet bagi para penonton dan juga suporter," ujarnya.
Noorhidayat lantas hanya bisa memberikan masukan kepada PSSI selaku induk sepak bola tanah air agar memaksimalkan pembinaan usia muda.
Ia masih keberatan jika penyerang asing nanti akan dilarang pada kompetisi Liga 1.
"Kalau alasanya untuk timnas, harusnya fokus meningkatkan pembinaan usia dini," ucapnya.
"Kalau regulasi tersebut diterapkan, percuma saja karena tidak bisa instan," katanya menambahkan.