TRIBUNNEWS.COM - Direktur Teknik PSSI, Danurwindo, memberikan alasannya mengapa pihaknya menunjuk Kurniawan Dwi Yulianto dan Kurnia Sandy masuk ke dalam jajaran tim pelatih Timnas Indonesia.
Keduanya akan bertugas untuk membantu Danurwindo dan Bima Sakti saat Timnas Indonesia berujicoba melawan Timnas Mauritius di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat, Selasa (11/9/2018).
Keempat orang itu untuk sementara waktu memimpin Timnas Indonesia lantaran sejauh ini pelatih Luis Milla belum memberikan jawabannya.
Luis Milla yang masih berada di Spanyol meminta agennya untuk berkomunikasi dengan PSSI membahas klausul perpanjangan kontrak satu tahu ke depan menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Kata Danurwindo, Kurniawan akan bertugas untuk menjadi asisten pelatih.
Sementara Kurnia Sandy lebih memberikan ilmu kepada kiper-kiper Timnas Indonesia.
Dalam laga melawan Mauritius yang digelar pukul 16.30 WIB sore ini, Bima Sakti tidak bisa mendampingi Timnas Indonesia.
Sebab, pelatih asal Balikpapan, Kalimantan Timur, itu terkena hukuman larangan dua kali mendampingi tim setelah terlihat diusir wasit saat babak 16 besar cabang sepak bola Asian Games 2018.
“Bagaimana juga pelatih harus dibantu asisten pelatih yang mengerti di dalam dan di luar lapangan,” kata Danurwindo.
“Pada kesempatan ini, Bima Saktu juga satu almameter dengan eks primavera (Kurniawan dan Kurnia Sandy) tapi saya tegaskan bahwa pemilihan ini berdasarkan kualitas,” kata mantan pelatih Persija Jakarta tersebut.
Lebih lanjut Danurwindo mengatakan bahwa Kurniawan merupakan pelatih yang bagus setelah mendapatkan lisensi A AFC.
Apalagi, kata Danurwindo, Kurniawan memiliki hubungan baik dengan Bima Sakti di dalam ataupun di luar lapangan.
“Begitu juga Kurnia Sandy,” kata Danurwindo.
“Oleh karena itu perlu adanya pembantu dalam persiapan melawan Mauritius. pemain yang ditunjuk ini tidak berbeda jauh dari karakter yang dipilih Luis Milla,” tutup Danurwindo.